TERAMEDIA.ID.KOLAKA.UTARA – Menghilang 20 tahun tanpa kabar, Zainal Abidin, pria asal Wajo, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan dan dipertemukan kembali dengan keluarganya di Kota Malang.
Keluarga yang sudah lama mencari keberadaannya akhirnya bisa bernapas lega setelah mendapat informasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kolaka Utara.
Zainal Abidin terakhir diketahui bermukim di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, sebelum akhirnya kehilangan kontak dengan keluarga. Sejak saat itu, orang tua dan saudara-saudaranya terus berupaya mencari keberadaannya, dan pencarian selalu menemui jalan buntu. Bertahun-tahun mereka menelusuri berbagai tempat, berharap menemukan jejak Zainal.
Hingga akhirnya, keluarga mencoba mencari informasi melalui Dukcapil Kolaka Utara. Dengan bantuan salah satu operator di Dukcapil Kolut, data kependudukan Zainal berhasil dilacak. Dari informasi tersebut, diketahui bahwa ia telah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak.
Keluarga kemudian menelusuri lebih jauh dengan mencari orang-orang yang mengenal istri Zainal, yang bekerja sebagai guru TK di Yayasan Al Ya’lu, Kota Malang. Setelah mendapatkan kepastian, mereka akhirnya bisa bertemu kembali dengan Zainal. Momen ini menjadi pertemuan yang sangat mengharukan, mengingat dua dekade telah berlalu sejak terakhir kali mereka bersama.
Kepala Dinas Dukcapil Kolaka Utara, Drs. Buhari, menyatakan bahwa peran Dukcapil tidak hanya sebatas pencatatan data, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar.
“Kami di Dukcapil tidak hanya bertugas mencatat data kependudukan, tapi juga ingin membantu masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempertemukan kembali keluarga yang telah lama terpisah. Kisah Zainal Abidin ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa di balik data, ada kehidupan dan harapan yang nyata,” ujarnya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa dengan sistem administrasi kependudukan yang baik, seseorang yang telah lama menghilang bisa ditemukan kembali. Bagi keluarga Zainal, pertemuan ini menjadi anugerah terbesar menjelang bulan suci Ramadhan. *(AF)
Editor:NZ