NewsMetro

Seminar Nasional Pemantapan Konsep Daerah Provinsi yang Berciri Kepulauan

128
×

Seminar Nasional Pemantapan Konsep Daerah Provinsi yang Berciri Kepulauan

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) menggelar seminar nasional, dalam memantapkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah Provinsi yang berciri kepulauan. Kamis (4/8/2022).

Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, sekaligus Ketua Badan Kerjasama (BKS) Provinsi Kepulauan, mengatakan,saat ini masih terjadi kesenjangan pembangunan antara wilayah daratan dengan wilayah kepulauan.

“Hari ini masih terjadi kesenjangan pembangunan antara wilayah daratan dengan wilayah kepulauan. Sementara, di daerah kepulauan terdapat begitu banyak sumber daya alam, yang apabila dikelola dengan baik, dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kita,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Sultra itu menyebut, upaya merubah cara pandang tentang keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan, sehingga dalam kebijakan, terutama kebijakan anggaran harus mempertimbangkan,yakni laut sebagai daerah potensi.

“Dan masyarakat yang hidup di pesisir atau kepulauan sebagai aset bangsa, yang wajib diberikan hal sama untuk maju dan sejahtera. Agar benar-benar tercipta pemerataan pembangunan di seluruh wilayah NKRI,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum APPSI yang juga merupakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, bahwa tema dalam seminar tersebut merupakan isu yang sangat penting,untuk dijadikan sebagai bahan pengambilan kebijakan.

Untuk di Jakarta, ia mengatakan bahwa pihaknya mencoba secara serius menyiapkan infrastruktur dasar, agar warga Jakarta yang tinggal di kepulauan dan warga yang tinggal di daratan tidak merasakan ketimpangan.

“Misalnya infrastruktur dasar air, saat ini semua pulau yang ada di pulau seribu yang berpenghuni, mendapatkan air bersih yang justru lebih baik dan lebih murah dibandingkan dengan daratan Jakarta,” ungkapnya.

Kemudian, sistem pembuangan air limbah di kepulauan seribu yang berpenghuni, semuanya dibuatkan saluran sehingga air limbahnya dapat tersentralisir, diolah kembali lalu dimasukkan kedalam tanah.

Ia menyampaikan, kecenderungan biaya hidup di kepulauan itu tinggi, untuk itu pihaknya mencoba bersinergi bersama pemerintah yang ada di wilayah daratan.

Novrianti/teramedia.id