TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan siaga darurat kekeringan di Kota Kendari.
Hal itu dibahas dalam rakor peningkatan kewaspadaan dan tindakan antisipatif menghadapi kekeringan akibat dampak fenomena El-nino bersama unsur Forkopimda, pimpinan OPD, BMKG, Camat, dan Lurah se-Kota Kendari di Ruang Samaturu, Balai Kota Kendari, Kamis (12/10/2023).
Penetapan siaga darurat kekeringan tersebut berdasarkan beberapa indikator, salah satunya yakni laporan 65 Lurah. Dimana 7 Kelurahan kini mengalami krisis air bersih.
Tujuh Kelurahan itu diantaranya Kelurahan Tondonggeu, Baruga, Watubangga, Bende, Dapu-Dapura, dan Sodohoa.
Pejabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan dengan kondisi inilah, pihaknya konsisten menyuplai air bersih yang dilakukan OPD, berkoordinasi bersama TNI, Polri dan PDAM.
Asmawa menerangkan, berdasarkan prediksi BMKG Sultra fenomena El-nino akan berlangsung hingga November, dimana sifatnya kekeringan walaupun moderat diprediksi bakal menyebrang ke 2024.
Olehnya itu pihaknya juga mulai melakukan pemetaan kekeringan, kebakaran dan karhutla.
“Sekarang sudah didata berapa jumlah keluarga yang memang terdampak kekeringan ini,” ungkap Asmawa.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari, mengatakan pihaknya terus bersinergi bersama pemkot Kendari untuk mendata jumlah warga terdampak untuk kemudian diberikan suplai air bersih.
Suplai air bersih bakal mengutamakan yang jaraknya terjangkau, dengan data yang benar-benar valid dan konkret.
“Kasian warga kita jangan sampai mereka kesulitan akan air bersih, utamanya untuk memasak nasi,” ungkapnya.
“Hal itu juga bisa berdampak pada masalah penyakit ispa dan lainnya,” tambahnya.*(NV).