TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengimbau warga Kota Kendari untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim.
Asmawa menyebut, ancaman cuaca ekstrim dapat menimbulkan kerugian, olehnya peningkatan kewaspadaan sejak dini perlu dilakukan.
“Itu adalah imbauan dari pemerintah karena pemerintah berkewajiban mengingatkan masyarakat bahwa situasi dan kondisi saat ini ada ancaman, ada potensi terkait bencana,” kata Asmawa, Rabu (23/11/2022).
Menindaklanjuti hal tersebut, Asmawa mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Kendari Nomor 360/4325/2022 terkait imbauan kepada warga agar waspada.
Asmawa menegaskan, warga Kendari yang beraktivitas diluar rumah untuk selalu berhati-hati, apa lagi pada saat hujan dalam intensitas tinggi.
Selain itu, warga diimbau tetap meningkatkan kebersihan lingkungan terutama saluran atau drainase dan menormalisasi secara rutin.
“Menghindari pohon-pohon yang rawan tumbang. Menghindari pemukiman yang berada di kerendahan atau lereng bukit yang rawan banjir maupun yang longsor,”katanya.
Selain itu, apabila terjadi banjir, segera matikan jaringan listrik, amankan dokumen dan barang atau benda berharga serta mengutamakan evkuasi anak, ibu hamil dan orang tua (kelompok rentan bencana).
Menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan surat-surat berharga, pakaian, makanan, obat-obatan dan uang Cash secukupnya yang mudah dibawa ketika terjadi bencana (tas siaga bencana).
Menggunakan alat pelindung diri sesuai kebutuhan. Selalu memperhatikan dan mematuhi informasi dan petunjuk yang dikeluarkan oleh Badan Penanganan Bencana Daerah Kota Kendari maupun pihak-pihak lain terkait kebencanaan.
Kemudian, tidak menyebarkan berita atau informasi yang tidak jelas dan belum tentu benar, yang dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan.
Senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Hingga senantiasa berdoa agar Kota Kendari terhindar dari bencana.
Diketahui, beberapa waktu lalu salah satu rumah warga di RT5 RW2, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari rusak akibat angin puting beliung.
Bahkan BMKG menyebut terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan dan diprediksi prakiraan awal musim hujan di Sulawesi Tenggara terjadi antara November sampai Desember 2022.
Novrianti/teramedia.id