NewsMetro

Pedagang Merugi Puluhan Juta, Imbas Rencana Penataan Kawasan Kali Kadia, Kota Kendari

143
×

Pedagang Merugi Puluhan Juta, Imbas Rencana Penataan Kawasan Kali Kadia, Kota Kendari

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Para pedagang mengaku merugi imbas dari rencana penataan kawasan Kali Kadia yang terletak di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Diketahui pembongkaran telah dilakukan disepanjang kawasan Kali Kadia sejak beberapa hari lalu.

Tampak sebagian dari lapak-lapak pedagang telah dibongkar, baik oleh pemilik lapak maupun yang dilakukan personil Satpol PP.

Salah satu pemilik lapak makanan, Arsad mengaku hanya bisa berpasrah dengan adanya pembongkaran, mengingat kawasan itu merupakan milik pemerintah. Namun disisi lain ia bersama rekan pedagang lain tidak diberikan solusi berupa kompensasi atau pun tindakan lebih lanjut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.

Padahal, sejak 23 tahun lalu ia sudah mengantungkan mata pencahariannya dengan berdagang di kawasan itu. Hingga kini ia mengaku belum tau pasti kapan lapaknya akan dibangun kembali oleh Pemerintah.

“Kita disuruh bongkar tapi dibiarkan saja begitu, tidak dikasih solusi kita bagaimana, ungkapnya, Kamis (6/7/2023).

“Setuju-setuju saja tapi harus ada solusi, artinya ada tempat yang disediakan, jangan disuruh bongkar tapi tidak ada solusinya,” ia menambahkan.

Pria asal Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut juga mengatakan jika selama pembongkaran dilakukan ia tidak lagi beraktivitas seperti biasanya, sehingga pemasukannya pun berkurang.

“Harusnya ada solusi atau jalan keluar, supaya bisa kita bangkitkan ekonomi lagi. Mungkin juga harapannya supaya ada bantuan begitu karena kita merasa dirugikan juga,” tuturnya.

Tempat berbeda, penjual buah-buahan di Kawasan Kali Kadia, Nursiah mengalami nasib yang serupa dengan padagang lain. Namun, ia beruntung lantaran masih bisa berjualan meskipun menggunakan kawasan milik pihak swasta yang terletak di sisi sebrang jalan.

Awalnya ia dan pedagang buah lain menolak upaya pembongkaran, namun setelah janji Pemkot Kendari bakal mengembalikan fungsi lapak, mereka pun setuju.

Meski begitu, ia harus merogoh kocek lebih dalam, biaya sewa lapak milik pihak swasta itu jauh lebih mahal ketimbang milik pemerintah.

“Katanya pemerintah nanti dikembalikan lagi kalau sudah diperbaiki,” terang Nursiah.

“Jadi kita pilih mi dulu ini tempat jualan untuk sementara, kan nanti dikembalikan ji lagi kalau sudah,” tambahnya.

Selain itu, Nursiah mengatakan jika Pemkot Kendari telah memberikan solusi lain dan mengintruksikan pemindahan lapak pedagang buah di Sentra PKL, namun pedagang menolak karena lokasinya yang jauh, sehingga memilih tetap berjualan di tempat itu.

Imbas pembongkaran itu Nursiah mengatakan, tidak hanya mengalami penurunan omset jualan, namun berimbas sebagian dari pedagang buah lain justru berhenti untuk berjualan, mereka memilih untuk tetap menunggu janji pemerintah membangun tempat berjualan mereka yang baru.

“Ada yang sebagian masih menjual, ada juga yang tetap tinggal dirumahnya sambil menunggu 6 bulan, seperti yang pemerintah bilang,” terangnya.

Ia menambahkan, bersama dengan pedagang lainnya hanya bisa berpasrah dan menunggu janji Pemkot Kendari untuk mendirikan kembali lapak jualan mereka.

 

Reporter : Novi