NewsHeadlineMetroPariwisata

Pedagang Dukung Penataan Ulang Pantai Nambo oleh Pemkot Kendari

739
×

Pedagang Dukung Penataan Ulang Pantai Nambo oleh Pemkot Kendari

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI — Para pedagang yang beraktivitas di kawasan wisata Pantai Nambo, Kota Kendari, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Pemerintah Kota Kendari yang akan melakukan penataan ulang kawasan tersebut. Dukungan itu bukan hanya bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan, tetapi juga cerminan harapan mereka terhadap perubahan positif yang dapat membawa manfaat langsung terhadap usaha dan penghasilan mereka.

Para pedagang percaya bahwa langkah penataan ulang yang dilakukan oleh pemerintah akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kenyamanan dan keindahan Pantai Nambo. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun, masih banyak hal yang perlu dibenahi, mulai dari penataan lapak, kebersihan area, hingga keteraturan aktivitas di sekitarnya. Maka dari itu, rencana revitalisasi kawasan ini dinilai sebagai angin segar, terutama bagi para pedagang yang sehari-hari mengandalkan pendapatan dari para pengunjung pantai.

Menurut pengakuan Normawati, salah satu pedagang yang telah lama berjualan di Pantai Nambo, dirinya mendukung penuh langkah pemerintah tersebut. Ia mengatakan bahwa selama program penataan membawa dampak positif, tidak ada alasan bagi pedagang untuk menolak. Bahkan, ia bersama rekan-rekan pedagang lainnya sudah mulai menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Saat ini, mereka telah berpindah ke lapak yang telah disediakan pemerintah di bagian belakang area pantai.

“Kita pedagang dan masyarakat mengikuti arahan pemerintah. Selama itu positif, tentu saja tidak ada salahnya kita mendukung, karena dampaknya juga pasti ke kami,” ungkap Normawati, Rabu (28/5/2025).

Normawati menjelaskan bahwa ia sudah berjualan di Pantai Nambo sejak tahun 2012. Sehari-hari, ia menjajakan aneka minuman dingin, kelapa muda, serta camilan dan jajanan tradisional. Sebelumnya, ia berjualan di area yang lebih depan, namun dengan adanya arahan penataan, dirinya dan pedagang lain diarahkan untuk menempati lokasi baru yang telah ditentukan. Ia menyebutkan bahwa meskipun ada perubahan lokasi, harapannya terhadap peningkatan pendapatan tetap besar, apalagi jika kunjungan wisatawan terus meningkat setelah penataan dilakukan.

 

“Sebelumnya saya berjualan agak di depan sana, tapi kami dipindahkan ke sini oleh pemerintah,” tambahnya dengan nada optimis.

Lebih lanjut, Normawati berharap agar proses penataan tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga disertai dengan upaya promosi dan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil. Dengan demikian, bukan hanya tampilan Pantai Nambo yang menjadi lebih baik, tetapi juga kesejahteraan pelaku usaha lokal meningkat seiring waktu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Kendari, Sasriati, mengungkapkan bahwa penataan lapak pedagang merupakan bagian dari rencana besar penataan kawasan Pantai Nambo. Master plan tersebut mencakup sejumlah aspek, tidak hanya dari segi estetika tetapi juga kenyamanan dan tata kelola ruang publik. Sasriati menjelaskan bahwa pedagang saat ini menempati bangunan sementara yang telah disiapkan oleh Disparekraf. Tujuan penempatan tersebut adalah agar kawasan lebih tertata dan pengunjung bisa menikmati panorama pantai dengan lebih leluasa tanpa terganggu oleh bangunan yang tidak teratur.

“Untuk sementara mereka menempati bangunan yang kami sediakan. Tujuannya supaya lebih tertata dan panorama pantai bisa terlihat lebih jelas,” ucapnya.

Penataan yang dilakukan oleh Disparekraf Kota Kendari tidak terbatas pada relokasi lapak pedagang saja. Beberapa langkah strategis juga telah dan sedang dilakukan, seperti pembersihan area pantai secara menyeluruh, pengecatan ulang berbagai fasilitas umum yang ada di kawasan tersebut, hingga penebangan ranting-ranting pohon yang mengganggu pandangan agar kawasan terlihat lebih rapi dan terbuka.

Seluruh upaya ini merupakan bagian dari kerja sama lintas sektor, khususnya antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari. Kedua dinas ini bekerja sama untuk memastikan bahwa penataan dilakukan secara menyeluruh dan berdampak nyata terhadap perkembangan kawasan wisata Pantai Nambo.

“Kita maksimalkan terus. Ini bagian dari langkah agar kunjungan ke Pantai Nambo meningkat. Dampaknya tentu juga ke pedagang di sini dan bisa menambah PAD kita,” lanjut Sasriati.

Ia menekankan bahwa pengembangan pariwisata harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dalam hal ini, pedagang lokal memiliki peran penting sebagai garda depan dalam memberikan layanan kepada wisatawan. Karena itu, pelibatan pedagang dalam proses penataan menjadi aspek krusial agar mereka juga merasa memiliki kawasan tersebut.

Dengan adanya upaya revitalisasi ini, pemerintah berharap Pantai Nambo bisa menjadi salah satu wajah baru pariwisata Kota Kendari yang mampu menarik lebih banyak wisatawan dari berbagai daerah. Selain itu, efek berganda (multiplier effect) yang ditimbulkan dari peningkatan kunjungan wisata akan sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar, terutama para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Normawati dan pedagang lainnya kini menggantungkan harapan besar pada keberhasilan program penataan ini. Mereka percaya bahwa jika kawasan Pantai Nambo menjadi lebih indah, bersih, dan tertib, maka pengunjung akan datang lebih banyak dan otomatis akan meningkatkan omzet penjualan mereka.

Langkah-langkah ini juga sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Kendari untuk terus mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensial. Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, Pantai Nambo diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang bukan hanya indah secara visual, tetapi juga kuat secara ekonomi dan sosial bagi warga Kota Kendari.*(ADV-NV)

editor:DN