NewsMetro

Pasca Insiden Bunuh Diri, Pengawasan Jembatan Teluk Kendari Diperketat

886
×

Pasca Insiden Bunuh Diri, Pengawasan Jembatan Teluk Kendari Diperketat

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Wali Kota Kendari bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tenggara membangun kesadaran masyarakat terkait keselamatan di Jembatan Teluk Kendari.

Langkah ini merupakan tindak lanjut atas sejumlah insiden bunuh diri yang telah beberapa kali terjadi di jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli tersebut.

Pihak BPJN bahkan telah memasang spanduk berisi larangan berhenti di atas jembatan, serta menyampaikan bahwa area tersebut berada dalam pengawasan CCTV.

Pelanggar dapat dijatuhi sanksi berupa kurungan paling lama 1 bulan atau denda maksimal sebesar Rp250.000,00.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, mendesak agar segera dilakukan pengadaan dan pemasangan lampu jalan atau penerangan.

“Alhamdulillah langsung direspons. Beliau mengatakan bahwa yang bertanggung jawab nanti kami yang akan menyediakan lampu,” ucap Siska, Sabtu (31/5/2025).

Siska menyayangkan aksi membahayakan diri yang kerap terjadi di Jembatan Teluk Kendari. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait guna melaksanakan patroli keamanan secara rutin.

“Kami akan melakukan patroli setiap hari melalui dinas-dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kota Kendari,” jelasnya.

Siska menilai, berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya, permasalahan ini tidak bisa dianggap sepele.

Oleh karena itu, pihaknya mengerahkan pakar psikologi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk melakukan sosialisasi terkait kesehatan mental agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

Sementara itu, Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana, menjelaskan bahwa tanggung jawab atas Jembatan Teluk Kendari merupakan kewenangan pihaknya.

Namun, ia menekankan pentingnya kolaborasi bersama Pemerintah Kota Kendari, mengingat jembatan sepanjang 1,34 km yang menghubungkan Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli ini memiliki peran strategis.

“Niat akhirnya, kita jangan jadikan Jembatan Teluk Kendari sebagai tempat untuk hal-hal negatif. Mari kita jaga sebagai ikon yang membanggakan,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan keamanan, termasuk melalui program beautifikasi di atas Jembatan Teluk Kendari pada tahun 2025.

“Mudah-mudahan pada Desember 2025 nanti, peningkatan keamanan dan beautifikasi di Jembatan Teluk Kendari bisa direalisasikan,” ujarnya.

Diketahui, sepanjang tahun 2025 ini telah terjadi tiga kali aksi bunuh diri di Jembatan Teluk Kendari, terakhir pada Senin, 26 Mei 2025. (NV)

Editor:DN