TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Melihat layang-layang Kaghati Kalope dan cerita asalnya, di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (15/2/2025).
Kaghati Kalope merupakan layang-layang tertua di dunia, berasal dari Pulau Muna Sultra dan saat ini keberadaannya masih terus dilestarikan.
Kurator Museum Sultra, Agung Kurniawan menjelaskan, layang-layang ini didatangkan langsung dari pengrajin asal Pulau Muna.
“Ini kami datangkan langsung dari Kota Raha, daru seorang pengrajin di sana,” jelas Agung.
Menariknya, layang-layang yang keberadaannya masih dilestarikan tersebut telah ada di Museum Sultra sejak 1997.
“Ini adalah layang-layang purba yang berasal dari Muna dan berada di Museum sejak 1997,” kata agung.
Agung juga menceritakan, bahwa layang-layang ini dulunya merupakan hiburan untuk masyarakat yang sedang pesta panen ataupun ketika upacara adat.
Daun kalope atau umbi hutan merupakan bahan dasar pembuatan layang-layang ini, kemudian dipintal satu dengan lainnya hingga menjadi satu bagian, talinya terbuat dari nanas hutan dan rangkanya dari bambu.
Perawatan layang-layang di Museum Sultra dilakukan dengan cara tradisional, yaitu dengan mengoleskan minyak serai agar tahan lama.
“Sama dengan semua perawatan koleksi museum yang bahan bakunya anyaman, jadi kita mengoleskan minyak serai yang dicampur sedemikian rupa lalu dioleskan,” tutupnya.*(NV)
Editor:NZ