TERAMEDIA.ID, KENDARI – Kementrian Kelautan dan Perikanan gelar Program Bulan Cinta Laut, yang di ikuti instansi di Kota Kendari dan provinsi, penyuluh, mahasiswa, beberapa komunitas, TNI angkatan laut, dan Polisi dalam rangka gerakan bersih-bersih sampah di Anjungan Teluk Kendari, Pada Kamis (27/10/2022).
Ketua Panitia Bulan Cinta Laut, La Ode Kardini mengatakan, Bulan Cinta Laut merupakan salah satu program KKP dalam rangka menjaga ekosistem laut. Sehingga potensial laut yang begitu besar, yakni 75 persen laut Indonesia dapat terus di jaga agar menjadi indah.
“Daratannya hanya berapa, begitu pula Sultra, 17 daerah otonom kabupaten dan kota hanya satu yang tidak punya laut yaitu Kolaka Timur. Selain itu kota pantai semua, tentunya ini menjadi kewajiban kita untuk memelihara pantai kita agar menjadi lebih indah,” ungkapnya kepada awak media.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra ini juga berharap, kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setahun ini dapat di follow up oleh kabupaten kota, provinsi agar bisa di agendakan setiap tiga bulan.
Sebab, KPP hanya mencanangkan kegiatan tersebut pada bulan Oktober yang disebut dengan Bulan Cinta Laut.
“Tetapi kalau daerah ingin mengembangkan, tidak harus sekali setahun tapi mungkin bisa berkali-kali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Syahril A. Raup menyampaikan, Bulan Cinta Laut ini di laksanakan di tiga kecamatan di Kota Kendari, diantaranya Kendari Barat, Nambo, dan Abeli.
Dimana, dalam kegiatan tersebut melibatkan 105 orang nelayan yang ada di Kota Kendari.
“Setiap hari nelayan itu ketika melaut bisa sambil mengumpulkan sampah. Nah sampah tersebut kemudian di timbang sehingga menghasilkan uang tambahan,” jelasnya.
Lanjutnya, hingga kemarin jumlah sampah yang telah terkumpul sudah mencapai 6,2 ton.
“Kalau tambah hari ini mungkin sudah bisa sampai 7 ton sampah. Dan hari ini puncaknya kita pusatkan di sini,” ungkapnya.
Pihaknya juga berharap para nelayan tersebut terus mengumpulkan sampah di bulan-bulan berikutnya, sebab pihaknya ingin membentuk mekanisme sistem, agar nelayan yang mengumpulkan sampah bisa langsung di jual ke bank sampah yang di banderol setara dengan harga ikan.
Reza/teramedia.id