TERAMEDIA.ID, KENDARI — Gemuruh lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dari setiap penjuru Kota Kendari selama sepekan penuh. Sulawesi Tenggara berhasil menorehkan sejarah sebagai tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 Tahun 2025 yang berlangsung dengan meriah, tertib, dan penuh makna.
Dalam acara penutupan yang digelar megah di arena utama MTQ Kendari, Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas suksesnya penyelenggaraan STQH Nasional kali ini. Ia menyebut, ajang tersebut bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wujud nyata kecintaan umat Islam terhadap Al-Qur’an dan hadis.
“Selama beberapa hari ini, Sulawesi Tenggara menjadi tempat di mana ayat-ayat suci bergema di setiap penjuru kota. Antusias masyarakat luar biasa—lapangan selalu penuh, dan semangat keagamaan berpadu indah dengan semangat kebangsaan,” ujar Andi Sumangerukka dalam sambutannya, Sabtu malam (19/10/2025).
Ia menegaskan, tema “Syiar Al-Qur’an dan Hadis Merawat Kerukunan, Melestarikan Persatuan” mengandung pesan mendalam untuk terus menanamkan nilai-nilai Qurani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, STQH bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an menjadi pedoman dalam sikap, tutur kata, dan perbuatan sehari-hari.
“Kemenangan sejati adalah ketika kita mampu mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan. Kepada para juara, teruslah berjuang dan menjadi inspirasi. Dan bagi yang belum, ingatlah bahwa setiap usaha untuk memuliakan Al-Qur’an adalah kemuliaan itu sendiri,” tambah Gubernur.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tenggara, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama RI, Kemenko PMK, LPTQ Nasional, seluruh Gubernur dan Wakil Gubernur se-Indonesia, serta masyarakat Sultra yang telah berpartisipasi aktif hingga STQH Nasional ke-28 berjalan sukses.
“Jika ada kekurangan dalam penyambutan dan pelayanan, kami mohon maaf. Namun percayalah, kami melayani dengan sepenuh hati,” tutup Andi Sumangerukka, yang menutup pidatonya dengan pantun penuh kehangatan dan makna perpisahan.
Sementara itu, Sekretaris Umum LPTQ Nasional, Ahmad Zayadi, dalam laporannya menyebut STQH Nasional ke-28 tahun ini mencatat partisipasi luar biasa dengan 1.027 peserta dari 38 provinsi di Indonesia. Mereka berkompetisi dalam empat cabang utama: tilawah, hafalan, tafsir, dan musabaqah hadis, termasuk cabang baru karya tulis ilmiah hadis yang diikuti 48 peserta.
“Acara ini bukan hanya sukses secara teknis, tetapi juga dari sisi partisipasi publik dan semangat ukhuwah Islamiyah yang sangat terasa. Kolaborasi pusat dan daerah terbukti mampu menghadirkan penyelenggaraan yang profesional, berkualitas, dan membanggakan,” kata Ahmad Zayadi.
Selain cabang lomba utama, berbagai kegiatan pendukung seperti festival seni budaya Islam, seminar nasional Al-Qur’an dan Hadis, dialog media, dan pameran STQH turut memeriahkan suasana dan memperkuat misi dakwah melalui kebudayaan.
“Kami menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, para panitia, dewan hakim, peserta, dan masyarakat yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa. STQH tahun ini menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah penyelenggaraannya,” ujarnya menutup laporan.
Penutupan STQH Nasional ke-28 di Kendari pun menjadi penanda bahwa syiar Al-Qur’an terus tumbuh di bumi Anoa. Masyarakat larut dalam kebanggaan dan haru ketika lampu panggung perlahan meredup, meninggalkan pesan mendalam: bahwa semangat Qurani tidak berakhir di arena lomba, tetapi terus hidup di hati umat.*(NF)
editor:DN