TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana Diputra Abubakar, menegaskan tekadnya untuk mengubah citra Bank Sultra yang selama ini lekat dengan sebutan “bank ASN”
Dalam syukuran pindah kantor pusat di Tower Bank Sultra, Andri mengakui mayoritas portofolio kredit Bank Sultra masih terserap di sektor konsumtif, khususnya kredit pegawai dengan jaminan SK “Tantangan saya adalah membalik stigma itu. Bank Sultra tidak boleh hanya dikenal sebagai bank ASN. Kita punya kapasitas besar untuk mendorong sektor produktif yang bisa menggerakkan ekosistem ekonomi” ujarnya.
Andri memaparkan hingga Desember 2024, Bank Sultra telah menyalurkan kredit sebesar Rp9,3 triliun, namun porsi terbesar masih di sektor konsumtif. Ke depan, ia menargetkan peningkatan kredit produktif untuk UMKM, pertanian, perikanan, dan sektor riil lainnya.
Menurutnya, kredit produktif jauh lebih berdampak karena mampu menggerakkan rantai bisnis secara luas. “Kalau kredit konsumtif hanya untuk belanja. Tapi kredit produktif bisa menghidupkan banyak lini, dari produksi sampai distribusi. Itu yang ingin kita dorong” jelas Andri.
Komitmen ini mendapat dukungan dari Kepala OJK Sulawesi Tenggara, Bismi Maulana Nugraha. Ia menyebut kehadiran Tower Bank Sultra menjadi simbol transformasi, dan regulator siap mendorong agar BPD di Sultra tidak berhenti di sektor konsumtif “Kami ingin Bank Sultra makin kuat di sektor produktif, sekaligus memperluas digitalisasi dan elektronifikasi transaksi daerah” katanya.
Dengan strategi baru dan dukungan regulator, Andri optimistis Bank Sultra mampu tumbuh lebih sehat dan berdaya saing “Amanah ini besar, tapi saya yakin dengan dukungan semua pihak, Bank Sultra bisa sejajar bahkan melampaui bank daerah lain” tutupnya.*(MW)