NewsDaerah

Mahasiswa UGM Transformasi Kearifan Lokal Melalui Kuliner

239
×

Mahasiswa UGM Transformasi Kearifan Lokal Melalui Kuliner

Share this article

TERAMEDIA.ID, KONAWE SELATAN – Suasana kekeluargaan terasa hangat di salah satu rumah warga Desa Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, pada Senin (7/7/2025). Dalam momen Tradisi Pelepasan Orang Meninggal, masyarakat bersama ibu rumah tangga setempat mengajak mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada Unit PESONAMU (SG006) Periode 2 Tahun 2025 untuk lebih mengenal kearifan lokal melalui ragam sajian kuliner tradisional. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh warga masyarakat Dusun Namu.

Kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mempelajari langsung proses pembuatan makanan khas Desa Namu yang sarat makna budaya. Hidangan pertama yang diperkenalkan adalah Dokodoko, kue tradisional berbahan tepung beras dan gula merah yang dikukus hingga bertekstur lembut dan manis. Dokodoko biasanya dihidangkan pada acara adat atau pertemuan penting sebagai simbol kebersamaan.

Selain itu, para mahasiswa juga diajak mencicipi Buasapa, makanan sederhana dari tepung beras dan kelapa parut. Makanan ini mencerminkan kesederhanaan hidup masyarakat pesisir. Kemudian ada Palaya, kudapan berbahan beras ketan yang dihaluskan, dibungkus daun pisang, lalu dikukus. Palaya menjadi sajian khusus dalam acara adat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Tak kalah menarik, Kue Cucur juga disuguhkan. Kue berwarna coklat keemasan dengan pinggiran renyah ini terbuat dari campuran tepung beras dan gula merah, digoreng perlahan hingga mengembang sempurna. Di samping itu, warga menyiapkan Bajeh, makanan tradisional dibuat dari ketan yang dicampur dengan gula merah.

 

Tterakhir, para mahasiswa pun mencicipi Onde-onde, jajanan pasar berbentuk bulat berisi gula merah dan ditebus seperti klepon halus Onde-onde menjadi simbol manisnya kebersamaan dalam setiap pertemuan.
Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Dra. Eko Tri Sulistiyani M. Sc, menjelaskan bahwa kegiatan KKN ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada mahasiswa. “Saya harap, kalian dapat belajar sebanyak-banyaknya di masyarakat, manfaatkan waktu kalian disini semaksimal mungkin” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa KKN PESONAMU, Rohmah Apriliyani, merasa pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga. “Bukan hanya makanannya yang enak, tetapi ada cerita dan nilai budaya yang mendalam di setiap prosesnya. Ini membuka wawasan kami tentang pentingnya menjaga warisan kuliner daerah,” katanya.

Melalui kegiatan sederhana namun penuh makna ini, diharapkan sinergi antara masyarakat Desa Namu dan mahasiswa KKN UGM Unit PESONAMU dapat memperkuat upaya pelestarian tradisi dan kearifan lokal, agar tetap lestari dan dikenal luas di masa mendatang.(AN)

 

Editor:NZ