TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Dalam rangka memperkuat upaya pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan daya tarik wisata, Pemerintah Kota Kendari kembali melaksanakan aksi pembersihan kawasan Pantai Nambo pada Jumat pagi (23/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin Pemerintah Kota Kendari dalam mendorong pengembangan pariwisata berbasis lingkungan yang berkelanjutan dan inklusif.
Aksi bersih-bersih yang dimulai sejak pukul 07.30 WITA ini melibatkan sejumlah instansi teknis, seperti Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), serta unsur pemerintahan wilayah setempat seperti camat dan lurah. Tidak kalah penting, masyarakat sekitar turut ambil bagian dalam kegiatan ini, menunjukkan bahwa partisipasi publik menjadi elemen vital dalam menjaga kebersihan dan keindahan kawasan wisata.
Kegiatan diawali dari bagian depan pintu masuk Pantai Nambo, lalu menyusuri seluruh kawasan pantai, termasuk jalur pejalan kaki, area taman, serta zona tempat bersantai pengunjung. Beberapa titik yang dinilai rawan atau mengganggu estetika dibersihkan secara menyeluruh. Selain memungut sampah, tim gabungan juga melakukan pemangkasan dahan pohon yang terlalu rimbun atau berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung.
Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, yang hadir langsung dan ikut terjun dalam aksi bersih-bersih tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menata dan mengelola destinasi wisata secara bertahap dan berkelanjutan.
“Keterlibatan semua unsur, dari pemerintah hingga masyarakat, adalah bukti bahwa Pantai Nambo bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja. Kita ingin menjadikan tempat ini bukan sekadar lokasi wisata, tetapi juga ruang publik yang aman, bersih, dan nyaman untuk semua,” ujar Sudirman.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi simbolik. Pemerintah Kota Kendari menargetkan aksi bersih-bersih ini akan dilakukan secara berkala hingga Pantai Nambo benar-benar bersih dan tertata, dari pintu masuk hingga seluruh area pantai.
“Akan kita rutinkan terus, sampai benar-benar Pantai Nambo ini bersih, mulai dari luar pintu masuk hingga ke dalam. Kalau sudah tertata rapi, pengunjung juga akan lebih nyaman dan betah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sudirman menyebut bahwa saat ini pemerintah fokus pada penataan sarana dan prasarana dasar terlebih dahulu. Di antaranya adalah pengecatan ulang fasilitas yang sudah kusam, perbaikan gazebo yang rusak, serta pembenahan jalur pedestrian dan titik kumpul pengunjung. Ia menilai, sebelum berbicara tentang pengembangan wahana wisata baru, penting untuk memastikan bahwa fasilitas dasar berfungsi optimal dan dalam kondisi prima.
“Fokus kita memastikan sarana dan prasarana yang ada bisa dimaksimalkan lebih dulu. Kita mulai dari hal-hal kecil yang sering diabaikan, seperti cat yang mengelupas, papan informasi yang rusak, hingga bangku yang mulai lapuk. Kalau semua tertata, wajah Pantai Nambo akan berubah signifikan,” jelasnya.
Sudirman menargetkan bahwa dalam satu hingga dua minggu ke depan, Pantai Nambo sudah bisa kembali menerima kunjungan wisatawan dalam suasana baru yang lebih menarik dan menyenangkan. Ia optimistis bahwa dengan penataan yang tepat, Pantai Nambo bisa menjadi destinasi favorit yang mampu bersaing dengan pantai-pantai lain di wilayah Sulawesi Tenggara.
“Apalagi ke depannya, kita merencanakan akan ada tambahan wahana baru. Tapi untuk saat ini, kita fokuskan pada pembersihan dan penataan dulu. Yang penting, fondasinya harus kuat,” pungkasnya.
Pariwisata Ramah Lingkungan dan Partisipatif
Pantai Nambo selama ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata unggulan Kota Kendari yang ramai dikunjungi saat akhir pekan dan musim liburan. Pantai ini menawarkan hamparan pasir putih yang luas, suasana tenang, dan jarak tempuh yang relatif dekat dari pusat kota, menjadikannya pilihan favorit warga lokal maupun wisatawan luar kota.
Namun, seiring meningkatnya jumlah pengunjung, tantangan seperti kebersihan, keteraturan pedagang kaki lima, dan perawatan fasilitas menjadi isu yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan oleh Pemkot Kendari kini lebih menyeluruh dan melibatkan berbagai sektor.
Kegiatan bersih-bersih ini bukan hanya tentang penampilan fisik semata. Pemerintah juga ingin menyampaikan pesan penting: bahwa kebersihan adalah bagian dari wajah pariwisata. Destinasi wisata yang indah tak akan menarik jika dipenuhi sampah, fasilitas rusak, dan lingkungan yang terabaikan.
Melibatkan masyarakat dalam proses penataan ini juga menjadi strategi penting dalam membangun rasa memiliki. Warga yang ikut membersihkan pantai secara tidak langsung ikut menjaga, melindungi, dan menghargai kawasan tersebut. Ini adalah bentuk edukasi publik yang sederhana, tetapi berdampak besar dalam jangka panjang.
Menuju Kawasan Wisata Berkelas
Dalam rencana jangka menengah dan panjang, Pemkot Kendari memiliki visi besar untuk mengembangkan Pantai Nambo menjadi kawasan wisata terpadu yang tidak hanya mengandalkan panorama alam, tetapi juga didukung oleh fasilitas modern dan wahana atraktif. Wacana pembangunan taman air (water park), zona kuliner tematik, serta area bermain anak-anak telah masuk dalam rencana pengembangan.
Namun, Sudirman mengingatkan bahwa pengembangan wisata yang terlalu cepat tanpa landasan kuat justru bisa menjadi bumerang. Oleh karena itu, proses saat ini dimulai dari perawatan dan pembenahan mendasar.
“Kalau fondasi fisik dan sosialnya kuat, maka pengembangan selanjutnya akan lebih mudah. Kita ingin hadirkan tempat wisata yang bukan hanya viral, tapi juga tahan lama dan mendatangkan manfaat ekonomi nyata,” tutupnya.
Dengan kerja sama lintas dinas, dukungan masyarakat, dan perencanaan yang berkelanjutan, Pantai Nambo diyakini akan kembali bersinar sebagai ikon wisata Kota Kendari. Tidak hanya menjadi destinasi unggulan, tetapi juga simbol dari kesadaran kolektif warga kota akan pentingnya menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih bersih dan lestari.*(ADV-NV)
editor:DN