NewsMetro

50 Persen Air Sungai Kota Kendari Tercemar Sedang

135
×

50 Persen Air Sungai Kota Kendari Tercemar Sedang

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI-Masalah sampah hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah,baik tentang pola penangannya maupun mengedukasi masyarakat agar tak buang sampah sembarangan.Terlebih,sampah itu tak hanya dijumpai disekitar pemukiman,melainkan ikut mengalir bersama air sungai.

Pencemaran air sungai sedang,kondisi ini lah yang di alami oleh sebagian dari sungai yang ada di Kota Kendari saat ini,warna air yang berubah kehitamanan,berbau hingga tak layak konsumsi.

Kasie pemantauan pencemaran dan kerusakan lingkungan DLHK Kota Kendari, Deddy irwansyah mengungkapkan,perilaku masyarakat yang tak mengindahkan larangan buang sampah di sungai adalah penyebab utamanya.

“Saat ini yang mengkhawatirkan adalah kondisi sungai, setelah kita amati memang menyangkut perilaku masyarakat yang menjadikan sungai sebagai TPSnya ,” ungkap Deddy Irwansyah. Selasa , (2/8/2022).

Dia melanjutkan,saat ini pihaknya tengah fokus menangani kualitas air sungai Kota Kendari,berdasarkan indikator pemantauan yang di lakukan, tercatat 50 persen sebagian sungai Kendari tercemar sedang.

Bahkan, Saat ini pemanfaatan air sungai Kendari hanya sebatas untuk mencuci kendaraan atau hanya untuk menyiram halaman dan tanaman.

“Tidak ada lagi yang bisa dikonsumsi untuk air minum,sehingga efek penyakit yang ditimbulkan oleh tingginya bakteri itu ada, itu menjadi kendala kami dan bukan hanya tugas kami,melainkan berbagai leading sektor mulai dari Kelurahan,instansi terkait,untuk menormalisasikan kembali sungai kita,” Ujarnya.

Imbuhnya,perilaku masyarakat dalam hal ini masih menjadi yang dominan,mulai perilaku membuang sampahnya sembarangan ke sungai ,tanpa disadari efek yang dirasakan bakal terjadi secara signifikan.

“Sudah tidak ada lagi ikan disungai,itu salah satu poin tidak adanya mikro organisme akibat sampah. Usaha prefentif masih terus kita dijalankan,guna menyediakan air sungai yang aman bagi masyarakat”tutupnya.

Novrianti/Teramedia.id