NewsKesehatanMetro

170 Kasus DBD Per Juli di Kendari,Paling Banyak di Kecamatan Puuwatu dan Wua-Wua

141
×

170 Kasus DBD Per Juli di Kendari,Paling Banyak di Kecamatan Puuwatu dan Wua-Wua

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI-Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Kendari mencatat kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) per Juli 2022 sebanyak 170 kasus, dengan pasien meninggal dunia berjumlah 4 orang.

Kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan dan hampir di seluruh kelurahan di Kota Kendari. Namun kasus terbanyak di Kecamatan Puuwatu dan Wua-Wua.

Kepala Dinas Kota Kendari, drg Rahminingrum menyebut Kota Kendari merupakan kota endemis yang kasus DBD nya tersebar hampir seluruh kelurahan.

Sehingga dalam menanganan kasusnya,diharuskan setiap puskesmas di Kota Kendari dimana sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan sosialisasi dan edukasi.

“Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan baik itu rumah sakit maupun puskesmas,agar masyarakat dapat mencegah DBD itu lebih dini” ungkap Rahminingrum, Jum’at (19/8/2022).

Lebih lanjut Rahminingrum mengatakan, pencegahan yang dirasa paling efektif dan efisien yakni, melalui pemberantasan secara berkala pada sarang nyamuk. Dengan cara memastikan di setiap rumah atau lingkungan tidak terdapat jentik nyamuk.

“Cara yang bisa dilakukan masyarakat yaitu,memastikan bak mandi kita dan dilingkungan kita tidak ada jentik nyamuk,” Kata Rahminingrum.

Sementara pelaksanaan langkah foging dapat dilakukan jika terdapat indikasi kasus DBD ,bahkan jika angka bebas jentik nyamuknya rendah.

“Artinya di situ banyak jentik nyamuk, atau ada proses penularan di lingkungan tersebut. Akan tetapi foging sebetulnya bukan upaya pencegahan. Foging dilaksanakan apabila ada 3 indikator tersebut,” pungkasnya.

Novrianti/teramedia.id