TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Dalam semangat dan keinginan untuk merdeka, Kongres Perempuan Pertama dilangsungkan pada 22-26 Desember 1928 di Yogyakarta. Lalu, pada tahun 1938 dilaksanakan Kongres Perempuan Ketiga di Bandung. Kongres Perempuan Ketiga menyatakan bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu nasional.
Peringatan hari Ibu juga dilakukan oleh para Ibu yang masuk dalam organisasi PKK di halaman Rumah Jabatan Wali Kota Kendari dengan hikmad dan sentuhan kebaya merah muda khas warna indentik dengan perempuan. Rabu.(22/12/2021).
Prosesi Upacara pimpin oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Sulkarnain berharap momentum Hari Ibu dapat menjadi momen perenungan menjadikan momen tersebut sebagai motivasi dan semangat khususnya Ibu-Ibu. Peran perempuan berkontribusi dalam kemajuan dan pembangunan daerah.
“Mudah-mudahan di Kota Kendari dan seluruh Indonesia, secara keseluruhan semakin tangguh semakin berperan dan semakin berkontribusi untuk kemajuan dan pembangunan daerah” ungkapnya
Lanjut Sulkarnain hadirnya kontribusi seorang perempuan dalam berbagai kegiatan dan kemajuan bukan karena gender tetapi karena perempuan mempunyai kompetensi dan kapasitas yang bisa di andalkan bisa berperan dan berkontribusi dalam peran masing-masing.
“Ada keunikan dari Ibu-ibu karena mereka lebih fokus, ibu-ibu punya sentuhan khusus dimana problem yang para bapak-bapak tidak menyelesaikan dengan bantuan seorang ibu masalah itu bisa clear” imbuhnya
Sulkarnain juga menegaskan semua gender berperan dalam sinergitas yang dibutuhkan, sehingga kemajuan dapat digapai bersama-sama.
Di Kota Kendari sendiri ruang untuk ekspresi, menyuarakan kepentingan dan memperjuangkan peran bisa terwakilkan. Di buktikan dengan dalam berbagai kegiatan perempuan ikut aktif dalam berpartisipasi melaksanakan perannya.
Novrianti/teramedia.id