News

Transfer Pusat Turun Rp984 Miliar, Gubernur Sultra Dorong Efisiensi dan Inovasi Daerah

×

Transfer Pusat Turun Rp984 Miliar, Gubernur Sultra Dorong Efisiensi dan Inovasi Daerah

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadapi tekanan fiskal yang cukup berat pada Tahun Anggaran 2026. Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Keuangan, alokasi dana transfer dari pemerintah pusat mengalami penurunan sebesar Rp984,58 miliar atau sekitar 43,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., M.M., menegaskan bahwa keterbatasan fiskal tidak boleh menghambat laju pembangunan dan pelayanan publik di daerah. Menurutnya, situasi ini justru menjadi momentum untuk memperkuat efisiensi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor agar pembangunan tetap berlanjut.

Hal tersebut disampaikan Gubernur saat Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam agenda penyerahan dokumen dan penjelasan pemerintah atas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2026, di Kantor DPRD Sultra, Kamis (20/11/2025).

“Kondisi fiskal yang terbatas menuntut kita berpikir lebih strategis. Tekanan anggaran tidak boleh menghentikan pembangunan. Justru sekarang saatnya memperkuat efisiensi dan mendorong inovasi agar belanja daerah lebih produktif dan tepat sasaran,” ujar Gubernur Andi Sumangerukka dalam pidatonya.

Gubernur menjelaskan, penurunan dana transfer disebabkan oleh kebijakan efisiensi nasional dan revisi kebijakan insentif fiskal dari pemerintah pusat. Beberapa pos anggaran yang mengalami pengurangan signifikan, antara lain dana alokasi umum (DAU), dana bagi hasil (DBH), dan dana alokasi khusus (DAK) di bidang kesehatan dan pendidikan.

Kendati begitu, Pemprov Sultra tetap berkomitmen menjaga kelangsungan layanan dasar di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perlindungan sosial, yang menjadi prioritas utama daerah.

“Kita harus realistis, tetapi tidak boleh pasrah. Fokus kita tetap menjaga kualitas pelayanan publik dan kesinambungan pembangunan di semua sektor. APBD 2026 disusun dengan pendekatan efisiensi dan akurasi data agar setiap rupiah memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Dalam laporannya, Gubernur juga mengungkapkan sejumlah capaian ekonomi daerah yang tetap positif di tengah tekanan fiskal. Pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan III tahun 2025 tercatat 5,64 persen, naik dari 5,24 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara tingkat kemiskinan turun menjadi 10,54 persen, dan ketimpangan pendapatan menunjukkan perbaikan dengan rasio gini 0,363 poin.

Lebih lanjut, Andi Sumangerukka menekankan pentingnya diversifikasi sumber ekonomi daerah dan kerja sama antarprovinsi untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana pusat. Ia mencontohkan keberhasilan misi dagang dan kerja sama ekonomi antara Provinsi Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur yang dalam satu hari mencatat nilai transaksi mencapai Rp887 miliar.

“Kolaborasi ekonomi seperti ini akan terus kita dorong. Sultra punya banyak potensi, dan kita bisa tumbuh lewat kerja sama produktif tanpa selalu bergantung pada anggaran pusat,” jelasnya.

Di akhir pidatonya, Gubernur mengajak seluruh jajaran pemerintah, DPRD, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga disiplin fiskal dan memperkuat sinergi pembangunan.

“Dengan efisiensi, integritas, dan kolaborasi, saya yakin Sulawesi Tenggara mampu tetap tumbuh dan berdaya saing meski dalam kondisi fiskal yang menantang,” pungkasnya.*(NF-Adv)

editor:DN