TERAMEDIA.ID, KENDARI – Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah Jambore Nasional Fotografer Indonesia (JNFI) tahun 2023, dan bakal diikuti Ratusan peserta dari masing-masing provinsi.
Event bergengsi bagi para fotografer Indonesia ini bakal berlangsung dari Jumat-Minggu 1-3 Desember 2023, di pulau Bokori, kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, dan bakal diikuti 250 peserta.
Ketua Panitia JNFI, Jojon menjelaskan, dihari pertama, para peserta bakal disuguhi materi keilmuan dari lima narasumber yang berkompeten.
“Akan di didik bagaimana mengambil foto yang baik dan bagus, tidak hanya motret destinasi wisata saja, namun teknik fotografi semua akan diberikan dikegiatan tersebut,” jelas Jojon saat ditemui di kantor media Center JNFI, Rabu, (29/11/2023).
Dihari kedua, peserta bakal melakukan pemotretan dengan konsep foto yang telah didesain oleh panitia.
Sedang dihari ketiga, pagi harinya peserta bakal disuguhkan perkelahian kuda, pada siang harinya ada peragaan tenun-tenunan oleh para model yang ada di kota Kendari, dan dimalam hari peserta bakal mengambil sesi pemotretan di malam puncak Sultra Tenun Karnaval.
“Kepanitiaannya berbeda, namun kami telah berkoordinasi dan peserta JNFI bakal hadir di Sultra Tenun Karnaval untuk motret,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jojon menyampaikan, target peserta merupakan para penghobi foto dan mahasiswa. Hal itu diharapkan, kedepan para peserta dapat membantu dalam industri pariwisata.
Untuk para peserta umum yang berasal dari Sulawesi Tenggara bakal dipungut biaya sebesar Rp.100 ribu rupiah, sedang untuk para mahasiswa digratiskan.
Melalui kegiatan ini juga, dirangkaikan dengan lomba video rells dan foto yang diposting di sosial media dengan beberapa hastag salah satunya akun Dispar Sultra, dengan total hadiah sebesar Rp80 juta rupiah.
“Ini untuk membantu kami mempromosikan wisata yang ada di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jojon menyampaikan, diadakannya JNFI di Bumi Anoa diharapkan mampu menjadi ajang promosi seni dan budaya yang ada di Sultra sehingga menarik minat para wisatawan.
“Fotografi itu merupakan salah satu industri yang sangat diandalkan dalam bidang promosi wisata di Sulawesi Tenggara maupun dunia, tanpa foto itu setengah mati dalam menjual karena berdasarkan foto orang-orang dapat melihat dan itu bisa menimbulkan daya tarik tersendiri,” ujarnya. *(ST).