TERAMEDIA.ID, MALANG – Tidak dipungkiri Sulawesi Tenggara (sultra) memiliki potensi sumber daya manusia industri kreatif disejumlah subsektor yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Namun menjadi penting bagaimana menciptakan ekosistem kolaborasi baik pelaku industri kreatif, pemerintah hingga pihak sawasta untuk menciptakan dinamika industri yang berkelanjutan.
Hal inilah yang mendasari pentingnya transfer knowledge dalam pengembangan industri kreatif bersama daerah yang sudah lebih maju konsep pengembangannya yang nantinya bisa menciptakan ruang lebih luas untuk para pelaku kreatif yang bisa berdaya saing dalam industri ekonomi kreatifnya.
Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui bidang ekonomi kreatif menggagas program studi tiru pengembangan industri kreatif khususnya subsektor film, foto, digital dan animasi, dan kali ini memilih kota malang sebagai tujuan studi tiru dengan pertimbangan malang sebagai salah satu kota kreatif di indonesia dengan ekosistem yang sudah bergerak maju dengan kekuatan kolaborasi berbagai elemen baik pelaku industri, pemerintah hingga pihak swasta.
Dalam kesempatan ini Syamsinar Syasa selaku Kepala Bidang Ekonomi kreatif Dinas Pariwisata Sultra mengungkapkan harapan agar transfer pengetahuan yang terjadi di kesempatan studi tiru kali ini bisa dapat di realisasikan dengan basis potensi dan keunggulan yang ada di sultra.
” saya pikir ini sebuah moment yang bernilai penting dari apa yang kami harapkan dari studi tiru kali ini, kita banyak belajar dan mendapat banyak pengetahuan terkait bagaimana mengembangkan ekonomi kreatif khususnya sinergitas dan kolaborasi berbagai stakeholders dan berbagai kepentingan untuk tujuan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kami berharap pengetahuan yang didapat selama berkunjung ke MCC dan KEK Singhasari khususnya pada strategi dan kebijakan dapat diaplikasikan di Sulawesi tenggara dengan berbasis pada potensi dan keunggulan yang dimiliki oleh daerah.” ucap Syasa sapaan akrabnya (14/9/2023).
Berada di Malang, para rombongan yang terdiri dari Pelaku industri dari beberapa kabupaten/kota disultra, perwakilan Bidang ekonomi kreatif Dinas Pariwisata (dispar) sultra, dispar kota kendari, dispar Konawe Kepulauan berkesempatan mengunjungi Malang Creative Centre. Dikesempatan perdana rombongan studi tiru melakukan Kunjungan ke Malang Creative Centre (MCC) dan Kawasan Ekonomi Kreattif (KEK) Singasari.
Dalam kunjungannya para rombongan selain melihat langsung fasilitas yang berada di Creative Hub MCC juga melihat langsung aktifitas para pelaku kreatif dan komunitas hingga industri ekonomi kreatif 17 subsektor.**(AN)