TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Sejak dibuka pada tanggal 11 Oktober 2025, Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVII yang digelar dikota Kendari langsung menyedot perhatian warga. Salah satu bagian dari pelaksanaan STQH Nasional XXVII yang mendapat imbas dari perhelatan nasional ini adalah stand UMKM yang dilaksanakan di area tugu MTQ.
stand UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara yang menampilkan berbagai produk batik dan kerajinan tangan khas daerah adalah satu dari sekian banyak stand pameran produk UMKM yang kecipratan berkah dari pelaksanaan STQH Nasional XXVII. Sejak hari pertama pembukaan, stand pameran yang menampilkan produk batik dan juga beragam kerajinan tangan berbahan alami ini sudah diserbu pengunjung, alhasil, omzet penjualan produk batik dan kerajinan meningkat cukup signifikan.
Salah satu pengrajin batik di stand UMKM binaan Dekranasda yang enggan disebutkan Namanya mengaku sangat senang dengan adanya kegian ini (STQH Nasional XXVII), ia berharap kegiatan serupa yang bertaraf nasional dapat lebih sering digelar dikota Kendari, karena selain dapat meningkatkan penjualan produknya, kegiatan berskala nasional ini juga tentunya akan dapat mempromosikan kerajinan khas kota Kendari dan Sulawesi Tenggara pada umumnya. ““Kami berharap tahun depan kegiatan seperti ini lebih meriah dan melibatkan lebih banyak pelaku UMKM. Ini ajang yang bagus untuk promosi dan memperkenalkan hasil karya daerah,”ujarnya. Senin (13/10/2025).

Tidak hanya UMKM lokal, stand dari Provinsi DKI Jakarta yang turut berpartisipasi dalam ajang STQH Nasional XXVII ini juga merasa sangat senang karena diberi ruang untuk melakukan promosi kepada Masyarakat luas diluar daerahnya.
Berbeda dengan stan UMKM lain yang menjual produk, stand DKI Jakarta justru menampilkan pameran kegiatan keagamaan dari berbagai lembaga di bawah Biro Dikmental Setda Provinsi DKI Jakarta.
Perwakilan tim pameran, Sanusi, menjelaskan bahwa kehadiran mereka di Kendari bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan keagamaan dari berbagai lembaga di bawah Biro Dikmental, bukan untuk menjual produk. “Kami membawa kegiatan di bidang keagamaan yang ada di Provinsi DKI Jakarta, seperti pelatihan ulama oleh MUI dan juga kopi Difabis binaan Baznas Bazis,” ujar Sanusi
Selain menampilkan pameran, stan DKI Jakarta juga mengadakan kuis berhadiah kulkas dan televisi yang diperuntukkan khusus bagi warga kota Kendari, serta membagikan 130 kopi gratis. Menurutnya, antusiasme masyarakat cukup tinggi terutama pada malam hari. “Biasanya mulai ramai setelah Magrib hingga sekitar setengah sepuluh malam,” tambahnya.

Senada dengan DKI Jakarta, Stand UMKM Batik Kaserangan dari Provinsi Banten juga dibanjiri pengunjung. Batik yang dikenal dengan motifnya yang unik dan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Banten ini menjadi incaran oleh kalangan orang tua dan berbagai perwakilan dari instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara. Ayu, pelaku UMKM Batik Kaserangan, mengaku bahwa produknya cukup diminati, meski target yang diinginkan belum tercapai namun dengan banyaknya pengunjung yang datang, ia dan rekan-rekannya yakin targetnya akan tercapai pada akhir pelaksanaan STQH Nasional XXVII 18 Oktober mendatang.
“Selama kegiatan ini, penjualan kami stabil, tidak mengalami kenaikan signifikan tetapi juga tidak menurun. Namun Antusias pengunjung cukup besar,” ujar Ayu.
Ayu berharap agar pada pelaksanaan STQH selanjutnya, kegiatan dapat dibuat lebih meriah dan terencana, sehingga semakin banyak pengunjung yang datang dan berdampak positif terhadap penjualan para pelaku usaha.
“Kami berharap bisa diundang kembali jika event ini digelar lagi, tentu dengan persiapan yang lebih matang agar kegiatan seperti ini benar-benar bisa mengangkat potensi UMKM dari seluruh Indonesia,” tutupnya dengan penuh harap.*(red)
Editor:DN