TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Ratusan Mahasiswa melakukan Aksi demonstrasi yang memperingati 3 tahun wafatnya Yusuf dan Randi Kardawi di Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Kendari berujung memanas hingga ricuh, Senin (26/9/2022).
Dari pantauan Teramedia.id, sebanyak 5 orang pendemo di amankan aparat yang diduga terlibat kericuhan saat melakukan aksi. Usai ditangkap, mereka lalu dinaikkan ke dalam mobil petugas dan dibawa ke Mapolda Sultra.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman mengatakan,Aksi yang awalnya berlangsung tertib. Kemudian akhirnya mememanas setelah salah satu mahasiswa melempar batu kepada pihak kepolisian yang tengah melakukan pengamanan.
“Aksi lemparan batu hingga kayu itu terjadi sekitar 15.30 WITA. Kemudian, lemparan batu dan kayu dari arah massa dibalas tembakan gas air mata dari aparat untuk memukul mundur massa aksi,” ujar Eka Fathurrahman kepada awak media.
Kemudian, aparat kepolisian terus memperingatkan agar massa tidak melakukan pelemparan, dan tak melakukan tindakan anarkis.
“Namun, peringatan itu tak digubris massa, dan situasi di perempatan Polda Sultra semakin memanas. Pihak kepolisian lalu menurunkan beberapa mobil Barakuda untuk membubarkan massa aksi,” Tutur Eka.
Mantan Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Sultra mengungkapkan, pihaknya masih menginventarisir berapa jumlah demonstran yang diamankan.
“Ada beberapa orang, masih kami inventarisir jumlahnya mengingat mereka ada sebagian provokator. Nanti kami akan pilah-pilah pelanggaran hukumnya di mana. Kami akan laksanakan penegakan hukum untuk memberikan efek jera. Jangan sampai setiap aksi-aksi dibiarkan merasa pembenaran,” ungkapnya.
Eka menambahkan, sebenarnya pihak kepolisian telah mengawal aksi demonstrasi ini dengan baik. Semua tuntutan massa aksi telah dipenuhi, termasuk permintaan berdialog dengan pimpinan Polda Sultra.
“Dari Teknik Vokasi kami terima, dari KBM UHO, dari Cipayung Plus (juga kami terima). Namun, ada sebagian kelompok, ada beberapa orang, sekitar seratusan orang dipersiapkan untuk melakukan tindakan anarki, ada lemparan-lemparan yang bukan hanya diarahkan kepada petugas tapi juga ke arah massa aksi yang sedang berdialog,” jelasnya.
Diketahui, Aksi demonstrasi tersebut merupakan rangkaian peringatan tiga tahun tragedi September Berdarah (Sedarah) yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari itu, pada 26 September 2019 lalu.
Dalam aksinya, massa mendesak agar kasus tewasnya Yusuf dan Randi untuk diusut tuntas.
Dewa/ Teramedia.id