TERAMEDIA.ID.KOLAKA.UTARA – Langkah-langkah penanganan stunting di wilayah Kolaka Utara (Kolut) terus digencarkan dengan kembali mengadakan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan yang diikuti tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Tiwu, Ngapa, dan Watunohu. Agenda ini digelar di aula Kecamatan Ngapa, Kamis (04/07/2024)
Data terbaru hasil pengukuran balita pada bulan Juni 2024, menunjukkan bahwa Kolaka Utara berada di urutan pertama dengan persentase pengukuran balita mencapai 99,98% di Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Kolaka Utara, Dr. Ir. Sukanto Toding, mengapresiasi seluruh elemen yang telah bekerja keras dalam upaya penanganan stunting di wilayah Kolut.
“Itu adalah data, kalau kita melakukan upaya untuk penanganan kita bergerak, bagaimana kita bergerak, kalau mereka tidak datang kita jemput. Hari ini kita apresiasi kerja keras semua pihak dan saya akan mendengar semua laporan. Setelah kita tahu stunting, kita tahu apa yang harus dilakukan. Para pendamping harus tahu kondisi anak yang terkena stunting,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Dinas Kesehatan menjelaskan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting yaitu terlaksananya gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencatatan stunting di posyandu, dengan sasaran 100% ibu hamil, balita, dan calon pengantin. Beberapa indikator yang diukur adalah lingkar lengan atas ibu hamil, berat badan, dan tinggi badan balita menggunakan alat antropometri standar yang terkalibrasi.
Per hari ini, hasil pengukuran balita bulan Juni 2024 menunjukkan Kolaka Utara berada di posisi pertama dengan persentase 99,98%. Kecamatan Tolala mencatatkan persentase pengukuran sebesar 96,50%, Pakue Tengah 99,82%, sementara 13 kecamatan lainnya telah mencapai angka 100%.
Untuk sasaran balita sesuai data ePPGBM, terdapat 10.041 balita dengan persentase balita yang diukur mencapai 99,98%. Dari jumlah tersebut, 33,78% atau 3.391 balita mengalami masalah gizi. Data dari Pusdatin menunjukkan jumlah balita 14.191 dengan persentase pengukuran 70,74%.
Detail intervensi gizi meliputi 2.605 balita normal tidak wasting dan tidak stunting, 282 balita dengan BB kurang tidak wasting dan tidak stunting, 145 balita dengan BB kurang dan stunting, 2 balita gizi buruk tidak stunting, 357 balita stunting.
Untuk Kecamatan Tiwu, jumlah balita yang ditimbang sebanyak 345 dengan prevalensi stunting 1,45%. Di Kecamatan Ngapa, jumlah balita yang ditimbang 1.091 dengan prevalensi stunting 3,30%. Sementara itu, di Kecamatan Watunohu, jumlah balita yang diukur 496 dengan prevalensi stunting 5,85%.
Upaya bersama dalam rembuk stunting ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kolaka Utara.
“Kolaborasi yang kita lakukan ini sangat penting. Dengan sinergi semua pihak, kita bisa memastikan bahwa anak-anak kita tumbuh dengan sehat dan optimal. Saya berkomitmen untuk terus mendukung program ini dan memastikan setiap anak di Kolaka Utara mendapatkan perawatan yang layak,” tutup Sukanto. *(AF/M)
Editor: NZ