TERAMEDIA.ID-KOTA KENDARI. Guna percepatan pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah di provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pemerintah provinsi Sultra melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Bersama sejumlah Menteri dan bupati/walikota se-sultra via daring yang dilaksanakan di aula merah putih rumah jabatan Gubernur Sulawesi tenggara, Jumat, 24/9/21 .
Dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Marves RI) Luhut Binsar Pandjaitan, rakor kali ini membahas beberapa isu-isu penting diantaranya masalah infrastruktur jalan, bendungan, jembatan, bandara, pemanfaatan aspal buton, food estate, industri perikanan dan hilirisasi mineral.
Dalam kesempatan ini menko marves menekankan perlunya perubahan yang cukup besar dalam hal pemanfaatan energi minyak bumi guna pemenuhan kebutuhan daya listrik disultra. Menurut luhut saat ini energi yang berasal dari minyak bumi sedikit demi sedikit harus ditinggalkan, sebab energi ini suatu saat akan habis, untuk itu perlunya pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dari bendungan dan sumber energi lainya.
“energi fosil pasti akan punah, jadi dari sekarang kita sudah harus memanfaatkan sumber energi lainnya untuk memenuhi kebutuhan kita akan energi listrik.” Kata Luhut.
Sementara itu gubernur Sulawesi tenggara Alimazi dalam paparannya mengatakan saat ini pembangkit listrik di sultra hanya berkapasitas 141,84 MW ditambah dengan interkoneksi dari Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar 700 MW, pasokan listrik ini jumlahnya masih sangat kurang, terlebih lagi jika ditambah dengan kebutuhan pengembangan smelter yang akan dibangun di Sultra.
“saat ini kebutuhan tenaga listrik untuk pengembangan smelter di Sultra sebesar 4,018 GW. Jika dilihat dari kapasitas pasokan listrik disultra, maka kita masih kekurangan daya sebesar 3,177GW” papar Alimazi
Olehnya itu, Alimazi berharap kepada Menteri terkait dan juga dukungan dari Menteri-mentri lainnya, kiranya dapat memberikan bantuannya agar apa yang menjadi harapan pemerintah dan masyarakat sultra dapat segera terwujud.
Redaksi teramedia.id