NewsMetro

Listrik Padam, Pedagang Pasar Sentral Wua-Wua Kendari Minta Pemkot Segera Carikan Solusi

201
×

Listrik Padam, Pedagang Pasar Sentral Wua-Wua Kendari Minta Pemkot Segera Carikan Solusi

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, meninjau Pasar Sentral Wua-Wua Kendari, Senin (30/1/2023).

Hal tersebut berdasarkan aduan pedagang Pasar Sentral Wua-Wua terkait pemadaman lampu serta keadaan pasar yang kumuh dan terbengkalai.

Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Riski Brilian Pagala, mengatakan pemadaman disebabkan akibat kondisi terampo listrik yang mengalami masalah. Sehingga harus sesegera mungkin ditindak lanjut.

Akan tetapi ia menyebut, untuk menjawab persoalan listrik tersebut sebaiknya dilakukan oleh pihak PLN yang secara langsung hadir untuk memastikan kondisi dan masalahnya.

“Ini tadi keluhanya mati lampu, makanya In Sya Allah besok kita akan berkunjung langsung ke PLN dalam rangka koordinasi terkait ini,”ungkapnya.

Ia mengatakan, solusinya sementara yang pihaknya akan lakukan adalah, pedagang beralih menggunakan genset sebagai alat pembantu penerangan yang dipinjamkan oleh Disperindagkop Kota Kendari.

“Tadi sudah disampaikan oleh Pak Kadis Perdagangan, untuk meminjamkan genset sementara. Kemudian empat atau lima hari kita akan menunggu alat yang kemudian digunakan untuk mengganti yang rusak,”ujarnya.

Tempat sama, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM, Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae mengatakan jika sebelumnya pihaknya telah melakukan upaya berbaikan pada instalasi listrik pasar Baru Wua-Wua.

“Kami sudah ganti sekring, ternyata yang rusak bukan hanya satu ternyata dua, akibatnya tidak mampu dia lampunya tetap redup begitu dinyalakan dia langsung redup,”katanya.

Akibatnya, para pedagang harus menunggu 4 hingga 5 hari untuk dapat menikmati lampu. Mengingat, alat yang diperlukan untuk perbaikan lampu tersebut belum ada di Kendari dan harus didatangkan dari pulau Jawa.

“Alat ini kita harus beli dari luar, Makassar pun tidak punya alat seperti ini, kalau bukan Surabaya atau Jakarta. Nah teman-teman ini sudah berupaya bekerjasama dengan kontraktor yang bangun ini, agar mereka bisa usahakan itu tapi menunggu empat sampai lima hari,” jelas dia.

Untuk saat ini, Pemkot masih berupaya mencari solusi dengan berkomunikasi langsung bersama PLN terkait masalah ini.

“Paling tidak lima hari bisa lagi menyalah” tuturnya.

Reporter: Novrianti