NewsDaerah

Kuker di Konawe, Menteri Pertanian Beri Bantuan ke Petani

279
×

Kuker di Konawe, Menteri Pertanian Beri Bantuan ke Petani

Share this article

TERAMEDIA.ID, KONAWE – Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja (Kuker) ke Desa Waworoda Jaya, Kecamatan Tongauna Utara Kabupaten Konawe provinsi Sulawesi Tenggara pada, Kamis, (11/1/2023).

Amran Sulaiman tiba lokasi kuker sekira pukul 09.00 WITA didampingi sekretaris daerah Asrun Lio bersama Plt. Bupati Konawe, Bupati Konawe Utara, Danrem 143 HO, wakil Asisten Teritorial Manes TNI, Mabes Polri, Danlanud Kendari, mewakili Kapolda Sultra dan Mewakili Kajari Konawe.

Pada sesi sambutan dan tatap muka bersama masyarakat, Amran Sulaiman memanggil salah satu PPL untuk menanyakan pengabdian dan kesejahteraan PPL.

Amran Sulaiman dalam dua hari kunjungannya selalu mengarahkan PPL dan Babinsa agar jangan mengeluh, ngeles, dan hanya bermodalkan proposal namun tidak maksimal bekerja, tetapi ia menekankan lebih pada kinerja, kerja dan berdoa.

Dikesempatan ini juga, Amran Sulaiman memberi bantuan 10.000 bibit padi di Kabupaten Konawe. Diketahui, dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian memberi sejumlah bantuan berupa bibit padi, pupuk, bantuan traktor besar sebanyak 5 unit, traktor roda dua  20 unit, kombain 5 unit, dan KTP untuk pengganti Kartu Tani.

Dalam diskusi bersama masyarakat, Amran Sulaiman memberi wejangan kepada masyarakat Konawe untuk selalu memaksimalkan kinerjanya, pantang mmengeluh sebab keluhan adalah sebuah kegagalan.

Style humoris Menteri Pertanian, mengubah suasana yang panas oleh terik dengan sambutan tepuk tangan hiruk pikuk dan tawa canda peserta pada acara tersebut.

Amran Sulaiman, menyampaikan kepada Dandim dan Kapolres serta kejari untuk tidak melakukan penangkapan kepada petani yang membeli bahan bakar untuk kebutuhan petani. Misalnya 35 liter.

“Jangan dipersulit akan menghambat produktivitas pertanian dan akibatnya akan membuat produksi pertanian luar negeri akan melakukan ekspansi tersia-sia di Kabupaten Konawe,” ujarnya.

Sedangkan dalam sesi tanya jawab, petani mengeluhkan terkait pupuk karena sulitnya membeli pupuk. Perlunya subsidi pupuk diubah dengan subsidi produksi.

Amran Sulaiman menjawab bahwa perubahan kebijakan tersebut akan mengubah tata ruang daerah dimana semua lahan termasuk jalan menjadi lahan pertanian. Sementara itu, biaya untuk itu mencapai Rp. 2.000 triuliun yang pastinya membebani negara.

Selain itu, petani menyampaikan gonjang ganjing harga gabah. Serta merta Amran Sulaiman menginstruksikan Kepala Bulog Sultra untuk mengendalikan dan turun lapangan untuk melihat serta menjaga harga gabah.

Diakhir tatap muka, Amran Sulaiman membacakan bantuan buat 1 unit Hand traktor dan 1 unit kombain buat Forum Adat masyarakat Tolaki (Fordati). *(ST)

editor:DN