TERAMEDIA.ID, Jakarta – Semangat roda kepariwisataan di Sulawesi Tenggara, tidak tinggal diam meski harus mengalami keterpurukan akibat Pandemi Covid-19. Melalui Gubernur Sulawesi Tenggara meminta agar Menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuka ruang audiensi atas program dan potensi kepariwisataan sultra hingga saat ini.
Berdasarkan permintaan dari Gubernur Sulawesi Tenggara H, Ali Mazi tersebut, maka Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Uno, melalui program Kolaborasi Aksi akhirnya membuka ruang bagi Gubernur Sulawesi Tenggara dan seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk melakukan audiensi dan paparan langsung dihadapan Menparekraf. Jakarta (7 Juni 2021 )
Dalam kesempatan ini, Pemerintah Provinsi yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Drs. Basiran, Bupati Kolaka, Walikota Kendari, Bupati Buton Utara, Bupati Muna Barat, Bupati Konawe Selatan, Wakil Bupati Wakatobi dan Wakil Bupati Buton serta seluruh Kepala Dinas Pariwisata baik Provinsi maupun Kabupaten Kota. Sedangkan Menteri Pariwisata di dampingi oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Direktur Pengembangan Destinasi II, Direktur Pemasaran Regional I, Direktur Event Daerah.
Pada kesempatan ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan harapan agara Dukungan penetapan Destinasi Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara masuk dalam KPPN/KSPN di RIPARNAS, kemudian Dukungan penetapan Geopark Pulau Muna, Dukungan pembukaan jalur penerbangan Denpasar – Haluoleo Kendari atau Denpasar – Matahora Wakatobi, Dukungan pengembangan daya tarik dan peningkatan kapasitas SDM Pariwisata, Dukungan Promosi Destinasi & Penyelenggaraan Event, dan Dukungan masuknya investasi swasta bidang pariwisata ke daerah.
Atas permintaan dukungan ini, Menparekraf menekankan pentingnya kolaborasi antara wilayah dengan semangat gotong royong, untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mengurangi kompetisi dan ego masing-masing wilayah untuk lebih mengembangkan pariwisata di Sulawesi Tenggara.
Lebih lanjut Menteri Pariwisata berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pariwisata di Sulawesi Tenggara, melalui pengembangan destination management dan destination gorvenance yang diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur pariwisata, pemulihan destinasi serta penerapan CHSE. Menparekraf juga berjanji untuk memprioritaskan penggunaan aspal buton dalam peningkatan akses ke destinasi pariwisata.
Selain itu pentingnya pengembangan industri kreatif lokal berupa kerajinan dan kuliner. Kualitas yang baik serta penonjolan ciri khas budaya dapat menjadi kekuatan untuk memasarkan produk lokal bahkan sampai ke manca negara. Bapak Menteri bahkan pernah memberikan produk Sulawesi Tenggara, untuk menyambut Wakil Perdana Menteri Hungaria. Pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulawesi Tenggara akan difokuskan pada destinasi prioritas yang menonjol dalam satu rangkaian travel pattern.
Mengakhiri tanggapnnya Sandiaga Uno menekankan bahwa pariwisata dimulai dengan even dan ditutup dengan even, Kementerian akan fokus memberikan pendampingan bagi penyelenggaraan event di Sulawesi Tenggara sehingga kualitasnya dapat lebih ditingkatkan untuk dapat mencapai kualitas internasional dengan lebih menonjolkan budaya lokal. Penyelengaraan even juga diharapkan untuk menangkap peluang melalui potensi lokal yaitu pelaksanaan seminar maupun pertemuan yang terkait dengan potensi daerah seperti nikel dan aspal buton yang seyogyanya di pusatkan di Sulawesi Tenggara yang akan dapat dikemas menjadi rangkaian paket wisata dengan pelaksanaan kunjungan lapangan di wilayah pertambangan. Rangkaian even tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan pariwisata mice yang ada di Sulawesi Tenggara.