EkonomiMetroNews

Efektivitas KUR di Kendari Dikonfirmasi, PERBAMIDA Tekankan Peran KURDA dalam Akselerasi UMKM

×

Efektivitas KUR di Kendari Dikonfirmasi, PERBAMIDA Tekankan Peran KURDA dalam Akselerasi UMKM

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Kendari mendapat penegasan langsung dari Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, saat ditemui usai menghadiri Seminar Nasional dan Munas X PERBAMIDA di Kendari.

Dalam wawancara tersebut, Sudirman menyampaikan bahwa pemerintah kota bersyukur karena KUR berjalan baik dan mendapat dukungan penuh dari seluruh bank di Kendari. Ia juga menuturkan bahwa pemerintah daerah memiliki program pendamping berupa bantuan modal UMKM senilai Rp5 juta, yang kemudian ditambah Rp2 juta dan Rp2 juta pada tahap berikutnya.

“Kota Kendari sangat syukur untuk masalah KUR, apalagi Kota Kendari juga punya program sendiri memang. Jadi ada bantuan 5 juta, pada UMKM kita tambah 2 dan tambah 2 itu sudah berjalan. Dan ini lagi terus proses,” ujar Sudirman. Ia menambahkan bahwa dukungan perbankan menjadi faktor penting yang membuat penyaluran KUR dapat terus berjalan. “Terkait masalah KUR berjalan, seluruh bank kami sangat syukur,” katanya.

Sudirman menjelaskan bahwa program bantuan UMKM senilai Rp5 juta tersebut merupakan inisiatif pemerintah kota dan tidak sama dengan skema KUR, meski tetap melibatkan perbankan dalam pelaksanaannya. “Kalau yang 5 juta UMKM itu memang program dari pemerintah. Tapi tetap juga kita akan melibatkan dari perbankan itu sendiri. Kalau saat ini kita masih melibatkan operasi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PERBAMIDA, Ahmad, memberikan penjelasan terkait skema Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) yang saat ini mulai menjadi perhatian di sejumlah kabupaten dan kota. Ahmad menegaskan bahwa KURDA merupakan turunan dari KUR Nasional dan menggunakan sumber pendanaan yang sama, yakni berasal dari APBN.

“KURDA itu turunan dari KUR Nasional. Jadi kalau KUR Nasional menggunakan APBN, dana yang disalurkan itu menggunakan dana APBN,” ujar Ahmad. Ia mengungkapkan bahwa beberapa daerah di Sulawesi Tenggara sudah lebih dulu menerapkan program KURDA, termasuk Kabupaten Wakatobi. Sementara Kabupaten Konawe, kata Ahmad, telah mengagendakan implementasi KURDA pada tahun 2026 untuk memperluas akses modal bagi pelaku usaha mikro.

“Kayak di Wakatobi sudah menjalankan. Saya di Konawe juga tahun depan telah mengagendakan untuk KURDA para pelaku usaha mikro, bersahaja,” terangnya. Ia menambahkan bahwa program tersebut menyasar masyarakat kecil, terutama perempuan, yang selama ini belum memperoleh akses pembiayaan dari lembaga keuangan formal. “Akan ada untuk ibu-ibu yang sangat membutuhkan selama ini tidak mendapatkan akses layanan ruang,” ujarnya.

Ahmad juga menekankan bahwa dukungan terhadap UMKM tidak hanya bergantung pada perbankan. Menurutnya, seluruh lembaga yang memiliki perhatian terhadap penguatan ekonomi masyarakat harus ikut terlibat. “Semua instrumen, bukan saja bank yang menjadi perhatian kepada UMKM, tapi sekolah, lembaga, termasuk non-bank pun juga. BUMN-BUMN yang non-profit juga kadang diminta, seperti Pertamina,” jelasnya.

Melalui wawancara tersebut, terlihat bahwa baik pemerintah kota maupun PERBAMIDA menempatkan KUR dan KURDA sebagai instrumen penting untuk memperluas akses pembiayaan dan mempercepat pertumbuhan UMKM di Sulawesi Tenggara.

 

Reporter : Mawar Putri

Editor:NZ