NewsPariwisata

Dinas Parekraf Kendari Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Sinergi dengan Krisna Bali

×

Dinas Parekraf Kendari Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Sinergi dengan Krisna Bali

Share this article

TERAMEDIA.ID.DENPASAR— Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan. Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Kendari, Hermawaty, melakukan diskusi bisnis strategis dengan manajemen Krisna Oleh-Oleh Bali, jaringan pusat oleh-oleh modern terbesar di Indonesia yang dikenal sukses mengangkat potensi produk lokal menjadi kekuatan ekonomi daerah.

Pertemuan berlangsung di Krisna Bypass Ngurah Rai, Denpasar, (22/10/2025) dan turut dihadiri oleh Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan sinergi antara sektor pariwisata dan pelaku UMKM lokal.

Dalam kesempatan tersebut, Manajer Krisna, I Made Dauh, memaparkan perjalanan dan strategi bisnis Krisna Oleh-Oleh Bali yang berdiri sejak tahun 2007 atas prakarsa I Nyoman Kawiana (Ajik Krisna). Kini Krisna telah berkembang menjadi jaringan oleh-oleh modern dengan lebih dari sepuluh cabang di Bali. I Made Dauh menjelaskan bahwa keberhasilan Krisna tidak terlepas dari tiga pilar utama, yaitu kualitas produk yang terjamin dengan sistem kurasi ketat, harga kompetitif yang tetap mempertahankan nilai jual, dan kemitraan erat dengan pelaku UMKM lokal.

“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pelaku UMKM dari berbagai daerah, termasuk Kendari. Setiap produk yang masuk ke Krisna melalui proses kurasi agar kualitas dan nilai jual tetap terjaga,” jelas I Made Dauh.

Krisna dikenal sebagai pelopor pemasaran produk lokal berbasis manajemen modern yang menggabungkan konsep retail, promosi digital, dan kemasan pariwisata menjadi satu kesatuan model bisnis yang sukses. Keberhasilan tersebut menjadi inspirasi bagi Plt.Kadis Parekraf Kota Kendari, Hermawaty, untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kota Kendari agar lebih tangguh, mandiri, dan berdaya saing.

 

Menurut Hermawaty, strategi pengelolaan yang diterapkan Krisna membuktikan bahwa pelaku UMKM dapat tumbuh pesat jika difasilitasi dengan baik dan dikelola secara profesional. Ia menegaskan bahwa sinergi antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus terus diperkuat agar menghasilkan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Diskusi ini menjadi momentum bagi kami untuk memperkuat kolaborasi antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Krisna menunjukkan bagaimana kemitraan yang sehat dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi pelaku UMKM daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa potensi Kendari sangat besar di sektor kuliner, kerajinan tangan, serta produk berbasis kearifan lokal. Dengan dukungan pelatihan, promosi digital, dan jaringan pemasaran yang luas, Hermawaty optimistis produk-produk unggulan Kendari akan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Kami akan terus membantu pelaku UMKM agar naik kelas, mulai dari peningkatan kualitas produk, kemasan, hingga strategi digital marketing. Harapannya, Kendari dapat dikenal sebagai kota kreatif dengan produk unggulan yang bernilai jual tinggi,” tambahnya.

Di era ekonomi digital saat ini, Hermawaty menilai pentingnya transformasi digital sebagai faktor kunci pengembangan ekonomi kreatif. Ia mengapresiasi sistem promosi Krisna yang berhasil menggabungkan kekuatan toko fisik dan platform daring melalui media sosial, marketplace, dan branding visual yang kuat.

“Pelaku UMKM Kendari perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan digital agar tidak tertinggal. Dinas Parekraf telah menyiapkan program pelatihan e-commerce dan branding digital agar mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” katanya.

Selain memperkuat kompetensi pelaku UMKM, Dinas Parekraf Kendari juga tengah menjajaki peluang kerja sama dengan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah daerah lain, untuk memperluas jaringan pemasaran produk kreatif Kendari. Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka akses pasar baru sekaligus memperkuat posisi Kendari sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di kawasan timur Indonesia.

Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, memberikan apresiasi atas langkah yang ditempuh Dinas Parekraf. Menurutnya, konsep bisnis Krisna merupakan contoh nyata bagaimana pengelolaan profesional dapat membawa produk lokal menjadi unggulan nasional.

“Krisna membuktikan bahwa produk lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi jika dikelola dengan baik. Kami ingin menghadirkan pusat oleh-oleh khas Kendari yang menonjolkan kuliner dan kerajinan lokal,” ujarnya.

Lebih jauh, Wali Kota Kendari juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah berencana membangun satu tempat khusus bagi UMKM Kota Kendari. Tempat ini akan menjadi wadah promosi dan penjualan terpadu produk-produk lokal Kendari, mulai dari tenun, makanan olahan, kerajinan tangan, hingga mebel dan produk kreatif lainnya.

“Insya Allah, tahun depan kita ingin menghadirkan Krisna versi Kendari. Semua produk lokal akan dijual di satu tempat agar pelaku UMKM memiliki ruang promosi yang lebih besar,” ungkapnya.

Rencana pembangunan pusat UMKM tersebut diharapkan dapat menjadi wajah baru perekonomian daerah dan simbol kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat kreatif Kendari.

Wali Kota juga menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi besar ‘Kendari Semakin Maju’, di mana sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dijadikan motor penggerak pembangunan daerah. Pemerintah Kota Kendari berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap penguatan UMKM melalui pembinaan, kemudahan perizinan, serta promosi terpadu.*(Adv)