TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, berkomitmen dalam upaya peningkatan efektivitas kawasan konservasi perairan Teluk Moramo.
Kegiatan ini juga bagian untuk mendukung dua dari delapan Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.
Kawasan konservasi perairan Teluk Moramo sendiri berada di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Upaya tersebut dibahas dalam kegiatan LAUTRA Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, serta Balai BPSPL Makassar, disalah satu hotel di Kota Kendari, Kamis, (19/12/2024).
Kepala BPSPL Makassar, Permana Yudiarso menjelaskan, kegiatan ini memaparkan hasil pelaksanaan selama tiga bulan di Teluk Moramo.
Berupa kegiatan monitoring ekosistem kondisi sumberdaya perairan di Teluk Moramo, kondisi sosial ekonomi hingga patroli pengawasan pemanfaatan sumber daya.
“Hasil dari kegiatan ini kita harapkan bisa menjadi dasar diskusi kita selanjutnya, bagaimana merumuskan langkah-langkah yang kita akan lakukan ditahun 2025,” jelasnya.
Program yang akan dilaksanakan hingga 2028 tersebut diharapkan, bisa mendapatkan masukan dari berhagai pihak, bagaimana mengelola kawasan perairan di Teluk Moramo.
Seperti, bagaimana upaya agar aktivitas yang berada di sekitar Teluk Moramo tidak berdampak terhadap kesehatan karang.
“Karena apa? dampaknya ketika ini terganggu, kondisi perikanan kita akan terganggu juga, pada akhirnya nelayan kesulitan mencari ikan,” katanya.
Tempat sama, Plh. Kadis Kelautan dan Perikanan Sultra, Yenni Buraera mengatakan, mendukung penuh upaya peningkatan efektivitas kawasan konservasi perairan Teluk Moramo.
Cara itu katanya, merupakan salah satu langkah strategis, untuk keberlanjutan ekosistem laut, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi biru.
“Adanya project Lautra ini tentu sangat membantu kita mengelola kawasan konservasi yang ada, ” ucapnya.
“Terutama dalam hal ketersediaan data dan informasi terkait kondisi ekologi, sosial dan ekonomi kawasan konservasi, yang dimana ini bisa menjadi bahan evaluasi kita depannya,” pungkasnya.*(NV)