NewsMetro

Belanja Daerah Kota Kendari Turun Rp300 Miliar, Pemkot Fokus Efisiensi Program Tidak Prioritas

×

Belanja Daerah Kota Kendari Turun Rp300 Miliar, Pemkot Fokus Efisiensi Program Tidak Prioritas

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI— Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kendari harus melakukan efisiensi besar-besaran pada penyusunan APBD 2026 setelah terjadi penurunan belanja daerah sekitar Rp300 miliar.

Sudirman menjelaskan bahwa pemerintah telah menyampaikan penjelasan KUA–PPAS kepada DPRD Kota Kendari dan berharap pembahasan dapat diselesaikan tepat waktu.

“Hari ini kita penjelasan KUA–PPAS untuk tahun 2026 yang benar-benar kami sudah menjelaskan kepada DPRD Kota Kendari yang segera dibahas. Kita berharap bahwa pembahasan ini tepat waktu, maksimal sampai tanggal 30 November” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa penurunan belanja daerah terjadi karena adanya pemotongan anggaran dari pemerintah pusat. APBD Kota Kendari yang sebelumnya berada di kisaran Rp1,6 triliun kini hanya terbaca sekitar Rp1,3 triliun.

“Ada beberapa penurunan belanja daerah kita di tahun 2026 karena pemerintah pusat melakukan pemotongan. Yang sebelumnya kita APBD around 1,6, tadi sudah kita bacakan cuma 1,3. Jadi kurang 300 miliar belanja daerah di tahun 2026 ini” jelasnya.

Sudirman menegaskan bahwa pemotongan Rp300 miliar tersebut merupakan jumlah yang sangat besar sehingga pemerintah daerah harus memastikan semua belanja benar-benar efisien.

“Kita akan efisienkan semua belanja. Jadi kita pastikan semua belanja ini benar-benar efisien, kita pastikan belanja daerah ini benar-benar untuk rakyat” katanya.

Ia menambahkan bahwa pengurangan akan difokuskan pada program dan kegiatan yang tidak menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

“Sudah pasti banyak, 300 miliar ini bukan sedikit. Pokoknya poin-poin yang tidak menyentuh langsung kepada masyarakat akan kami evaluasi” tegasnya.

Lebih lanjut, Sudirman menjelaskan bahwa beberapa jenis kegiatan nonprioritas akan dievaluasi, termasuk perjalanan dinas dan rapat yang memakan banyak biaya.

“Kalau kunjungan-kunjungan yang tidak prioritas, mungkin ke depannya kalau ada tujuan keluar daerah, kita akan kumpul dulu berapa wilayah, satu kali berangkat berapa area kita kunjungi. Termasuk juga mungkin rapat-rapat yang menggunakan banyak konsumsi atau apa, mungkin kita akan kurangi sedikit ataupun yang lain-lain” ujarnya.*(MW)

editor:DN