MetroNews

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Gubernur ASR Perintahkan Deteksi Dini Banjir dan Longsor di Seluruh Daerah

×

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Gubernur ASR Perintahkan Deteksi Dini Banjir dan Longsor di Seluruh Daerah

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI — Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (ASR), menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah di Sultra harus meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Instruksi tersebut disampaikan usai memimpin Rapat Koordinasi Kerawanan Jelang dan Pasca Nataru, yang melibatkan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, BMKG, serta seluruh unsur terkait.

ASR menyebut bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk meminimalkan risiko bencana mulai dari banjir, longsor, hingga gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Sultra.

“Saat ini kita sedang rapat dengan semua stakeholder—TNI, Polri, aparat terkait, Dinas Perhubungan, BMKG. Dan kita ingin BMKG ke depan lebih proaktif,” tegas ASR.

Dalam rapat tersebut, BMKG berkomitmen memperkuat sistem informasi peringatan dini dengan memberikan laporan cuaca secara cepat dan terkoordinasi. Pemprov Sultra telah menyiapkan grup WhatsApp khusus yang beranggotakan OPD, instansi teknis, dan seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk memastikan penyebaran informasi berjalan real time.

“Hasil rapat, mereka (BMKG) akan memberikan informasi. Ada WA grup semua OPD termasuk kepala daerah. Kalau minggu ini ada hujan ekstrem, kita bisa langsung siapkan langkah-langkahnya,” jelas ASR.

Gubernur menekankan bahwa setiap kepala daerah wajib melakukan pemetaan wilayah berisiko, khususnya daerah rawan banjir dan longsor. Identifikasi kerawanan ini akan ditempel langsung di rumah-rumah warga yang bermukim di zona merah, lengkap dengan nomor kontak darurat.

“Saya sudah sampaikan kepada kepala daerah. Di tempat-tempat rawan banjir dan longsor nanti ditempel: ‘daerah anda rawan banjir, daerah anda rawan longsor.’ Disertai nomor WA untuk dihubungi kalau terjadi sesuatu,” ungkap ASR.

Selain pemetaan, pemerintah provinsi juga menyiapkan lokasi penampungan sementara untuk mengevakuasi warga jika terjadi bencana. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses evakuasi dapat berjalan cepat dan terkoordinasi.

“Kita himbau masyarakat untuk waspada. Dan kalau ada situasi darurat, kita sudah siap mengungsikan mereka,” tambahnya.

ASR menegaskan bahwa kewaspadaan tidak boleh hanya bersifat administratif, melainkan harus diwujudkan dalam kesiapan nyata di lapangan. Ia meminta seluruh daerah tidak menunggu kejadian baru bertindak, mengingat geografi Sultra yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi.

Dengan sinergi lintas sektor serta sistem peringatan cepat yang diperkuat, pemerintah provinsi berharap periode Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung aman, tertib, dan minim risiko bagi masyarakat di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

Penulis:Mawar

Editor:Dony