MetroNews

Pemkot Kendari Perkuat Pengendalian Inflasi, Gerakan Pangan Murah Digelar Lebih dari 100 Kali

×

Pemkot Kendari Perkuat Pengendalian Inflasi, Gerakan Pangan Murah Digelar Lebih dari 100 Kali

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah yang digelar di Pelataran Parkir Selatan Balai Kota Kendari sebagai upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi yang telah rutin dilakukan lebih dari 100 kali sepanjang masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Rabu (10/12/2025)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, mengatakan bahwa kegiatan pangan murah ini terlaksana melalui kolaborasi pemerintah kota bersama Bank Indonesia, PT Sosro Indonesia, para distributor, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Ia menegaskan bahwa dukungan berbagai pihak memberikan dampak besar terhadap kondisi ekonomi masyarakat.

“Di bulan Desember ini ada hari besar keagamaan dan momentum tahun baru. Segala fasilitas yang disiapkan hari ini adalah wujud support dari Bank Indonesia dan PT Sosro Indonesia. Meskipun kegiatannya sederhana, namun memberi dampak yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Kota Kendari,” ujar Rauf.

Ia menjelaskan bahwa dalam tiga bulan terakhir, inflasi pangan Kota Kendari terus mengalami penurunan yang signifikan dan saat ini berada pada posisi yang cukup baik di tingkat Sulawesi Tenggara.

“Alhamdulillah, inflasi sektor pangan tiga bulan terakhir terus menurun dan angkanya sangat baik. Hal ini tidak terlepas dari sinergi Pemkot, TPID, dan seluruh stakeholder,” tambahnya.

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, yang turut membuka kegiatan tersebut secara resmi, menyampaikan apresiasi atas antusias masyarakat serta kerja sama lintas sektor yang telah menjaga stabilitas harga di Kota Kendari.

“Alhamdulillah hari ini kita masih bersama dalam keadaan sehat. Sejak pertama kami dilantik, kegiatan pangan murah seperti ini hampir tidak pernah berhenti. Sudah lebih dari seratus kali digelar, sehingga wajar jika stabilitas harga di Kota Kendari sangat terjaga, bahkan terbaik di Sulawesi Tenggara,” ujar Sudirman.

Ia mengungkapkan bahwa inflasi Kota Kendari saat ini berada pada angka 2,7 persen, nilai yang dinilai ideal untuk menjaga keseimbangan pasar tanpa merugikan masyarakat maupun petani.

“Inflasi 2,7 persen ini angka yang bagus. Kalau terlalu rendah bisa menyebabkan deflasi yang merugikan petani karena harga terlalu murah. Tapi kalau terlalu tinggi juga memberatkan masyarakat. Tugas pemerintah adalah menjaga agar harga tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah,” jelasnya.

Wakil Wali Kota juga menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi gejolak yang menyebabkan kerugian di sisi konsumen maupun produsen.

“Kami melihat pemerintah harus terus turun ke lapangan. Banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari kemampuan daya beli masyarakat hingga kondisi para petani, peternak, distributor, dan pelaku produksi lainnya. Jangan sampai pendapatan masyarakat lebih kecil dari kebutuhan belanja mereka, dan jangan sampai petani rugi karena harga terlalu rendah,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti pengalaman di berbagai daerah lain yang menunjukkan bahwa deflasi ekstrem dapat menyebabkan petani membuang hasil panen mereka seperti tomat, cabai, atau bawang karena harga jatuh terlalu rendah.

“Itulah sebabnya kegiatan pangan murah bukan untuk menyaingi pasar, tetapi untuk menstabilkan pasar. Jika harga di pasar mulai tidak stabil, maka pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan harus turun untuk menyeimbangkan kembali,” tegasnya.

Sudirman mengapresiasi BPS, TPID, dan seluruh pihak yang terus memantau perkembangan harga harian sehingga pemerintah dapat melakukan langkah cepat apabila muncul gejala kenaikan atau penurunan harga yang tidak wajar.

Dengan gelaran pangan murah yang terus berlanjut, Pemkot Kendari berharap stabilitas harga kebutuhan pokok dapat terjaga hingga akhir tahun dan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

 

Reporter: Mawar Putri

Editor:Nz