MetroNews

Wali Kota Kendari: “Tahun 2026 adalah panggung kita, kerajinan lokal harus tampil ke dunia.”

×

Wali Kota Kendari: “Tahun 2026 adalah panggung kita, kerajinan lokal harus tampil ke dunia.”

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI— Kota Kendari memasuki fase strategis menjelang 2026 ketika ditunjuk menjadi tuan rumah forum United Cities and Local Governments (UCLG) Asia Pacific, sebuah pertemuan berskala internasional yang akan mempertemukan lebih dari 173 pemerintah kota dari berbagai negara. Dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Kota Kendari Tahun 2025, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, SKM menegaskan bahwa momentum besar tersebut harus dimanfaatkan untuk mengangkat potensi ekonomi kreatif daerah agar dapat bersaing di tingkat global.

Dalam arahannya, Wali Kota menekankan bahwa Dekranasda memiliki peran kunci dalam menyiapkan produk kerajinan yang mampu mencerminkan identitas Kota Kendari di mata dunia. Ia menilai bahwa kerajinan lokal bukan sekadar produk budaya, tetapi aset ekonomi yang dapat membuka pasar baru jika dikelola secara profesional dan terencana.

“Kita akan kedatangan tamu dari seluruh dunia. Ini peluang besar bagi kita. Kerajinan dan produk anak daerah harus tampil, harus dikenal, dan harus kita dorong masuk ke pasar nasional bahkan internasional,” tegasnya.

Wali Kota juga menyinggung kelemahan utama Kota Kendari dalam hal promosi produk lokal. Menurutnya, meskipun potensi kerajinan sangat besar, masyarakat luar sulit menemukan pusat penjualan yang representatif.

“Potensi kita banyak, tapi tidak terlihat. Orang datang ke Kendari bingung mau beli apa. Kita harus punya satu wadah seperti Krishna di Bali, agar semua produk lokal bisa ditampilkan dan dijual,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menyoroti masih banyaknya perajin yang belum tersentuh pendampingan dari Dekranasda. Ia meminta agar pemetaan potensi dilakukan secara menyeluruh hingga ke tingkat kelurahan.

“Saya sering lihat sendiri banyak warga yang punya keterampilan, tapi tidak pernah disentuh Dekranasda. Ini tugas kita. Sisir semua kelurahan, datangi pengerajin, dan angkat karya mereka,” katanya.

Wali Kota juga menegaskan bahwa setiap program Dekranasda harus menghasilkan dampak konkret. Ia tidak menginginkan pola lama berupa pelatihan seremonial tanpa tindak lanjut yang jelas.

“Kita ini mau bekerja, bukan sekadar jalankan program lalu selesai. Saya mau program yang menghasilkan. Harus ada feedback—baik untuk perajin maupun untuk Dekranasda sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, kesiapan Kota Kendari dalam menyambut UCLG tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik, tetapi juga dari kualitas ekosistem kreatif yang dibentuk oleh Dekranasda. Ia menekankan pentingnya semangat, kekompakan, dan keseriusan dalam memastikan bahwa produk lokal dapat tampil dan bersaing ketika Kota Kendari menjadi sorotan internasional.

“Potensi kita besar, tapi yang kurang itu semangat dan kekompakan. Tahun 2026 adalah panggung kita. Jangan sampai kita tampil biasa-biasa saja,” ujarnya menutup arahannya.

Penulis:Mawar

Editor:Dony