NewsDaerahPariwisata

DESATA Sultra Gandeng Dosen FPIK UMK, Untuk Penguatan Kapasitas Didesa Wisata Namu

1717
×

DESATA Sultra Gandeng Dosen FPIK UMK, Untuk Penguatan Kapasitas Didesa Wisata Namu

Share this article

TERAMEDIA.ID, KONAWE SELATAN – Forum Desa Wisata Sultra (Desata) yang konsen dalam pendampingan mandiri pengembangan Desa Wisata di Sulawesi Tenggara saat ini masih intens dan konsen melakukan penguatan Di Dea Wisata Namu.

Merangkul para akademisi dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia di Dea Wisata Namu adalah bagian penting yang di lakukan DESATA Sultra sebagai bagian kolaborasi pentahelix kepariwisataan.

Salah satu program yang diusung DESATA Sultra dalam pengembangan Desa Wisata Namu adalah pengembangan pariwisata berbasis bahari. Desa Namu sendiri memang memiliki Potensi Kepariwisataan di sektor kelautan. Memiliki spot diving maupun snorkling yang cukup menarik.

Foto : Mohammad Rais (Ujung kanan Kostum Lengan Merah) Sedang Brifing Penyelaman Untuk Penurunan Bioreeftek ke Dalam Laut,

Namun sebagai potensi tentu wilayah laut desa namu butuh perhatian, dalam keberlangsungan pelestariannya. Sejak tanggal 21 hingga 23 Juli 2025, DESATA Sultra menggandeng salah satu akademisi yaitu Dr. Mohammad Rais,S.Pi, M.Si Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan sekaligus Ketua program Studi Pemanfaatan sumberdaya perikanan Universitas Muhammadiyah Kendari untuk berkolaborasi dengan Mahasiswa KKN PPM UGM Periode II 2025.

Ahmad Nizar selaku Ketua DESATA Sultra mengungkapkan, bahwa kehadiran akademisi di Desa Wisata Namu tentu bagian dari keseriusan pengembangan kepariwisataan dangan penguatan unsur pentahelix didalamnya yang salah satunya adalah dukungan akademisi.

” Pak Rais bukan orang baru di dunia kolaborasi lintas lembaga, bahkan hingga lembaga internasional terkait program kelautan dan perikanan beliau sudah jalani sejak lama. Mengapa kali ini kami mengundang Pak Rais karena beliau memang sudah beberapa Tahun terakhir memberikan support luar biasa terhadap Desa Wisata Namu. Dan sudah beberapa kali juga membantu dan berkolaborasi Mahasiswa KKN PPM UGM di Desa Wisaat Namu”.Ujar Nizar

Foto: Mohammad Rais Menjelaskan Tekhnis Pengikatan Bibit Karang Saat di Dalam Laut Bersama Mahasiswa UGM di Desa Wisata Namu

Sementara itu kali ini Mohammada Rais sendiri hadir di Desa Wisata Namu untuk kepentingan sharing dan kolaborasi dalam program Bioreeftek yang tengah menjadi program kerja dari mahasiswa KKN PPM UGM Periode II 2025.

” iya saya terima kasih telah dipercaya untuk kesekian kalinya oleh tim DESATA Sultra selaku pendamping Mandiri pengembangan Desa Wisata Namu untuk berkolaborasi dengan teman-teman UGM ini untuk mendukung penguatan potensi kawasan laut Desa Wisata Namu. ” Lugas Rais saat ditemui (23/7/2025).

Foto: Proses Penurunan Bioreeftek di Desa Wisata Namu

Program Bioreeftek sendiri adalah teknologi ramah lingkungan untuk merehabilitasi terumbu karang yang rusak, menggunakan tempurung kelapa sebagai media untuk menempelkan larva karang (planula) hingga menjadi terumbu baru. Teknologi ini dianggap murah dan efektif karena memanfaatkan bahan alami yang mudah didapatkan.

Mohammad Rais Sendiri selain memberikan diskusi seputar Bioreeftek itu sendiri di kesempatan kali ini, sisi lain juga berbagi tentang pengalaman saat berkolaborasi dengan banyak lembaga pemerintah maupun non pemerintah, dan bahkan terakhir bersama NGO Asal Perancis Nature Evolution Indonesia, bagaimana proses identifikasi, manajemen pendataan yang profesional. (AN*)

Editor: NZ