TERAMEDIA.ID.KOLAKA.UTARA — Perpustakaan Desa (Perpusdes) Jabal Kubis, kembali menggelar kegiatan Ruang Diskusi yang menjadi program unggulan berbasis inklusi sosial, pada Sabtu (31/05/2025).
Talkshow kali ini mengangkat tema “Orang Tua: Penyebab 100% Kegagalan pada Anak.” Acara yang berlangsung di halaman depan perpustakaan tersebut sukses menarik antusiasme warga dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga anak-anak.
Hadir sebagai narasumber utama dalam diskusi tersebut adalah IPTU Riantho Sarira, S.H., yang merupakan Kapolsek Kodeoha.
Dalam materinya, IPTU Riantho menyoroti pentingnya peran orang tua dalam proses tumbuh kembang anak. Beliau menekankan bahwa pola asuh yang tidak tepat, kurangnya komunikasi, serta minimnya keterlibatan emosional orang tua bisa menjadi faktor utama kegagalan anak, baik dari aspek akademik, moral, hingga sosial.
“Sering kali kegagalan anak bukan semata karena lingkungan atau pengaruh luar, melainkan karena ketidakhadiran orang tua dalam proses penting kehidupan mereka. Kesuksesan anak sangat bergantung pada dukungan dan teladan dari keluarganya sendiri,” ungkapnya.
Tidak hanya memberikan edukasi kepada para orang tua, kegiatan ini turut melibatkan anak-anak yang hadir secara aktif. Suasana akrab dan hangat tercipta selama diskusi, bahkan beberapa anak turut menyimak dan merespon materi yang disampaikan, menciptakan interaksi lintas usia yang sangat positif.
Program Ruang Diskusi sendiri merupakan kegiatan rutin yang digagas oleh Rahmat sebagai Pengelola Perpustakaan Desa Jabal Kubis, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten sesuai tema yang diangkat.
“Dalam sebulan, kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 hingga 4 kali sebagai bagian dari upaya memperluas fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi, literasi, dan pemberdayaan masyarakat desa,” ungkap Rahmat selaku pengelola Perpusdes Jabal Kubis.
Dengan semangat literasi dan keterbukaan, Perpustakaan Desa Jabal Kubis terus membuktikan bahwa perpustakaan bukan sekedar tempat buku, melainkan ruang kolaborasi, edukasi, dan transformasi sosial yang nyata. *(AF)