TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Pengembangan sektor pariwisata di era saat ini tidak hanya menitikberatkan pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga menuntut peningkatan kualitas pelayanan, standar keamanan, serta profesionalitas pelaku usaha pariwisata. Di Kota Kendari, upaya tersebut dilakukan secara menyeluruh dan terstruktur melalui program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku usaha pariwisata.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Kendari berkomitmen kuat untuk terus mendorong kualitas sektor pariwisata daerah melalui pembinaan berkelanjutan kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang ini. Bentuk pembinaan tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan peran lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam satu tim terpadu yang bertugas mengawasi, membina, sekaligus mengevaluasi jalannya usaha pariwisata di Kota Kendari.
Program ini mencakup sejumlah kegiatan penting seperti inspeksi langsung ke lokasi usaha, dialog bersama pelaku usaha, pembekalan teknis mengenai standar pelayanan, serta pemberian fasilitasi berupa pelatihan, sertifikasi kompetensi, hingga konsultasi manajemen usaha. Pelaku usaha pariwisata yang menjadi sasaran program ini meliputi pemilik hotel, pengelola homestay, pemilik biro perjalanan wisata, pengelola objek wisata, pemandu wisata, pelaku kuliner, hingga pelaku ekonomi kreatif yang terintegrasi dalam rantai destinasi wisata.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari, Hj. Sasriati, menjelaskan bahwa strategi pembinaan ini dilakukan bukan untuk membatasi atau mengawasi secara represif, namun sebagai bentuk pendampingan agar pelaku usaha dapat terus berkembang dengan memenuhi standar layanan yang baik serta memenuhi aspek legalitas usaha.
“Pembinaan dan pengawasan ini dilakukan secara terpadu bersama OPD teknis terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perizinan, Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya. Tujuannya agar usaha pariwisata yang ada di Kota Kendari tidak hanya berkembang, tetapi juga taat aturan, berkualitas, dan mampu memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Sasriati.
Salah satu aspek penting dari pembinaan ini adalah pemberian sertifikasi kompetensi kepada pelaku usaha maupun pekerja di bidang pariwisata. Sertifikasi tersebut diberikan melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan dan uji kompetensi yang terakreditasi secara nasional. Dengan adanya sertifikasi, pelaku usaha memiliki bukti tertulis mengenai keahlian dan standar layanan yang mereka miliki, yang tentunya akan meningkatkan kepercayaan dari wisatawan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Disparekraf Kota Kendari telah memfasilitasi puluhan pelaku pariwisata untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi, baik dalam bidang pelayanan tamu, manajemen homestay, pemanduan wisata, hingga pengetahuan tentang keamanan destinasi. Tak hanya di tingkat kota, beberapa pelaku usaha bahkan telah dibekali untuk siap bersaing di level nasional dengan mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Selain peningkatan kompetensi, aspek legalitas juga menjadi perhatian serius dalam pembinaan ini. Masih ditemukan beberapa pelaku usaha yang belum memiliki izin usaha resmi atau belum mendaftarkan unit usahanya secara legal. Dalam hal ini, tim terpadu memberikan pendampingan langsung mengenai proses perizinan, sistem OSS (Online Single Submission), serta tata cara pengurusan dokumen legal lainnya agar usaha mereka diakui secara hukum.
Dari sisi pengawasan, tim terpadu melakukan pemantauan langsung ke sejumlah tempat usaha pariwisata di Kota Kendari untuk memastikan bahwa protokol kebersihan, keamanan, dan layanan telah berjalan sesuai ketentuan. Pengawasan ini juga penting untuk menjaga citra pariwisata Kendari sebagai destinasi yang aman dan nyaman bagi pengunjung.
Program pembinaan pelaku usaha ini merupakan bagian dari strategi besar pengembangan pariwisata Kota Kendari yang berorientasi pada keberlanjutan (sustainable tourism). Artinya, pembangunan sektor ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dalam pengembangan destinasi wisata, keberadaan pelaku usaha pariwisata yang profesional sangat penting. Mereka bukan hanya penyedia layanan, tetapi juga berperan sebagai duta wisata yang langsung berinteraksi dengan pengunjung. Oleh karena itu, kualitas layanan yang mereka berikan akan sangat berpengaruh terhadap pengalaman wisatawan dan citra kota secara keseluruhan.
Dinas Pariwisata juga mendorong pelaku usaha untuk aktif berinovasi dalam menghadirkan layanan dan produk yang menarik, unik, dan sesuai dengan tren pariwisata saat ini. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah digitalisasi layanan pariwisata seperti reservasi online, sistem pembayaran digital, hingga promosi melalui platform media sosial.
Dukungan teknologi ini tidak hanya memudahkan pengunjung, tetapi juga memberi ruang lebih luas bagi pelaku usaha untuk memasarkan usahanya secara mandiri dan menjangkau pasar yang lebih besar. Beberapa pelaku usaha di Kota Kendari bahkan telah mengembangkan website usaha sendiri, membuat konten promosi di media sosial, serta bekerja sama dengan platform daring nasional untuk memperluas eksposur bisnisnya.
Pembinaan pelaku usaha pariwisata juga diarahkan untuk mendukung prinsip inklusivitas dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dinas Pariwisata mendorong kolaborasi antara pelaku usaha dengan komunitas sekitar, seperti pemberdayaan UMKM lokal untuk penyediaan makanan, kerajinan tangan, dan layanan tambahan lainnya di objek wisata.
Sebagai penutup, Sasriati menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan sektor pariwisata tidak bisa dicapai hanya dengan pembangunan fisik semata. Yang paling penting adalah membangun SDM yang kompeten, sadar akan pentingnya pelayanan, dan mampu menciptakan pengalaman positif bagi setiap wisatawan yang datang.
“Pelaku usaha adalah ujung tombak dari sektor pariwisata. Mereka yang bersentuhan langsung dengan wisatawan, sehingga pembinaan kepada mereka harus menjadi prioritas. Harapannya, ke depan pariwisata Kota Kendari bisa semakin maju, inklusif, dan menjadi penggerak ekonomi daerah secara berkelanjutan,” pungkasnya.*(ADV-NV)