Hukum & KriminalNews

Merasa di Sudutkan Mantan Suami, Erlita Dewi Buka Suara

657
×

Merasa di Sudutkan Mantan Suami, Erlita Dewi Buka Suara

Share this article
Suasana saat Erlita Dewi Memasukkan Laporan Pendampingan ke KPAI Sultra

 

TERAMEDIA.ID, Kendari – Kasus Erlita Dewi terus bergulir, pasca kematian Anak Sulungnya kisah rumah tangga wanita asal Kota Kendari ini semakin mencuat dan ribuan netizen memberikan perhatian pada kasus rumah tangga erlita bersama mantan suami.

Ditemui saat usai bertemu dengan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Cabang Sulawesi Tenggara di kendari (5/4/2021) Erlita kemudian memberikan pernyataan secara langsung dihadapan sejumlah awak media, khususnya terkait pernyataan mantan suaminya saat konferensi pers di Sidoarjo beberapa waktu lalu dan dimuat di beberapa media.

Awalnya Erlita mengaku tidak ingin membahas panjang persoalan ini, biarlah lembaga terkait dan proses hukum yang akan memutuskan nantinya, dirinya berharap sekarang bisa menenangkan diri bersama 3 anaknya di Kota Kendari, menikmati kebahagiaan yang selama kurang lebih 3 tahun dia rindukan sebagai seorang ibu kandung, bisa bersama berkumpul bersama anak kandungnya tanpa ada halangan atau aturan yang dibuat-buat sendiri oleh pihak-pihak yang tidak ingin dirinya berkumpul tenang dengan anak-anaknya meski duka mendalam masih dirasakan pasca anak sulungnya meninggal dunia.

Sesekali dihadapan awak media Erlita harus menangis ketika menyinggung dan membahas soal anak sulungnya yang baru saja wafat beberap waktu lalu.

Namun dengan besar hati akhirnya Erlita Dewi angkat bicara atas beberapa pernyataan mantan suaminya yang dianggap sangat menyudutkan dirinya.

Erlita menceritakan bagaimana kondisi setelah perceraian mereka di 2018, kemudian mulai saat itu sangat susah menemui anak-anaknya. Bahkan erlita menceritakan bagaimana saat mendatangi anak ke 2 nya di sekolah, namun dilarang atas perintah salah satu pihak.

” Jadi setelah saya bercerai, dan akan balik ke kendari, saya mendatangi anak-anak saya di sekolah mereka sebelum berangkat ke bandara untuk terbang kekendari waktu itu. Namun saat disekolah anak saya yang ke 2 tiba-tiba saya dilarang bertemu anak saya oleh pihak sekolah karena permintaan salah satu pihak, saya tidak tau bagaiaman ceritanya pada waktu itu sampai pihak sekolah melarang. Saya kemudian ke anak saya yang pertama dan sempat memeluk, dan anak saya sempat memberi tahu kalau mereka 3 bulan tidak boleh bertemu saya, namun saya memberitahu tetap sabar, setelah itu saya terbang ke kendari ” ujar erlita.

Berulang kali usaha erlita dilakukan untuk menemui 4 anak kandungnya sendiri, namun selalu gagal dan mendapat larangan dari suami. Erlita selalu berharap setiap ke Sidoarjo bisa bertemu anaknya akibat dari pemutusan komunikasi saat semua nomornya di blokir dan beberapa akun medsos miliknya di unfriend sehingga sama sekali tidak ada ruang untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya.

Dan kejadian terakhir selama 3 Tahun dirinya dipisahkan dengan anak-anaknya, dan komunikasi di putuskan, tiba-tiba kemudian komunikasi itu terjalin kembali tapi hanya untuk sekedar menyampaikan bahwa anka sulungnya meninggal dunia.

” Saya tidak pernah tau kalau anak saya yang tua itu penyakit ginjal, sama sekali saya tidak pernah diberitahu, saya hanya diberitahu kondisinya setelah meninggal yang katanya karena ginjal yang sudah lama diderita ” lanjut erlita.

Kini erlita mengaku sedang menunggu hasil otopsi jenazah anak sulungnya yang menurut elrita ada kejanggalan terhadap jasad anaknya, dan sudah melaporkan permintaan pendampingan anak kepada KPAI Sultra secara resmi.

 

Jurnalis ( Ahmad Nizar )