TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI- Sebanyak 86 peserta yang terdiri dari pustakawan, tenaga pustakawan unit pelaksana teknis (UPT) Universitas Halu Oleo (UHO), pengelola ruang baca, kearsipan dan UPT Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengikuti pelatihan klasifikasi bahan pustaka, di sebuah hotel di Kota Kendari, Kamis (27/72023).
Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta mampu meningkatkan keterampilannya dalam mengklasifikasi bahan pustaka.
Wakil Rektor I UHO, sekaligus pemateri Dr. La Hamimu mengatakan klasifikasi bahan pustaka merupakan hal yang penting dilakukan. Dimana harus sesuai dengan standar yang ada, sehingga tidak menyulitkan para pembaca.
“Misalnya dia mencari buku judul ini, tapi ternyata hamburannya itu ada dimana-mana, kan nanti mereka kebingungan. Makanya perlu dengan klasifikasi karena itu penting,” ungkapnya.
Olehnya itu ia menyebut jika UPT perpustakaan UHO memiliki peran penting, seperti misalnya dalam hal akreditasi dimana UPT tersebut mengetahui bagaimana keadaan dari perpustakaan itu sendiri.
“Karena setiap kami akreditasi selalu ditanya oleh asesor bagaimana keadaan perpustakan, buku-buku apa saja yang disiapkan disana, tuturnya.
Ia menambahkan, melalui pelatihan ini bisa membawa dampak dalam pengelolaan perpustakaan.
“Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengelolaan dan pustakawan, di UHO maupun di IAIN,” tutupnya.
Kesempatan sama, Kepala UPT Perpustakaan UHO, Muh. Alim Mahardi, mengatakan kegiatan ini berlangsung selama dua hari, para peserta pelatihan akan mendapatkan materi terkait pengklasifikasian buku baik secara offline maupun online.
“Jadi begitu datang bahan pustaka mau offline mau online, mau cetak mau online bisa mereka klasifikasi,” katanya.
Mengingat selama ini menurutnya, ketika buku bacaan itu telah digunakan hanya diletakan begitu saja, sehingga berpotensi tercampur dengan jenis buku bacaan lainnya.
“Mereka begitu datang buku langsung di masukan di rak, akhirnya buku ilmu hukum, manajemen, kimia dasar, antropologi jadi satu lemari,” jelasnya.
“Olehnya itu nantinya kita akan buat konsep semua orang begitu datang langsung bisa memilih bahan bacaan sesuai dengan jenisnya,” pungkasnya.
Reporter : Novi
